Representasi visual Ayam Serama yang terkenal dengan postur tegaknya.
Ayam Serama, yang sering dijuluki sebagai "ayam hias terkecil di dunia," telah memikat hati para penggemar unggas hias di seluruh penjuru dunia, terutama di Asia Tenggara. Meskipun ukurannya mungil—rata-rata berat jantan dewasa hanya sekitar 300 hingga 500 gram—Saram memiliki karakter yang sangat besar dan penampilan yang sangat elegan. Keunikan utama Serama terletak pada posturnya yang tegak lurus, hampir menyerupai prajurit yang sedang berbaris gagah.
Ayam ini awalnya dikembangkan di Malaysia, namun popularitasnya meroket setelah diperkenalkan ke Amerika Serikat dan kemudian menyebar luas. Di Indonesia, ayam Serama menjadi komoditas penting dalam dunia hobi ayam hias karena perpaduan antara keindahan fisik, warna bulu yang bervariasi, dan sifatnya yang relatif jinak. Namun, bagi para pemula, mengenali berbagai jenis atau tipe Serama yang ada menjadi krusial sebelum memutuskan untuk memeliharanya.
Meskipun semua Serama berbagi karakteristik dasar postur tegak, klasifikasi sering kali dibagi berdasarkan standar penampilan fisik yang ditetapkan oleh asosiasi induk atau berdasarkan garis keturunan genetiknya. Secara umum, jenis Serama dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama yang paling sering dibicarakan di kalangan breeder.
Ini adalah standar asli yang diakui secara internasional, khususnya oleh Malaysian Book of Records dan berbagai badan Serama di Amerika dan Eropa. Fokus utama dari standar ini adalah kesempurnaan bentuk dan proporsi yang ekstrem.
Jenis ini dikembangkan di luar Malaysia, terutama di Amerika Serikat, di mana seleksi genetik mulai mengarah pada variasi bentuk tubuh yang sedikit berbeda, seringkali mengutamakan panjang kaki untuk memberikan kesan yang lebih dramatis.
Meskipun mereka tetap mempertahankan postur tegak, Serama tipe Amerika ini sering kali sedikit lebih besar dan mungkin memiliki sedikit toleransi dalam sudut tegak punggung dibandingkan standar ketat Malaysia. Mereka lebih fokus pada proporsi kepala yang sangat kecil terhadap tubuh dan keindahan ekor yang mengembang (kipas ekor) yang tinggi.
Selain perbedaan postur dan ukuran (walaupun minim), keragaman terbesar pada ayam Serama terletak pada warna bulunya. Setiap warna menghasilkan daya tarik tersendiri dan memiliki nilai jual yang berbeda di pasaran hobi.
Penting untuk diingat bahwa dalam penilaian resmi, warna bulu biasanya ditempatkan setelah postur dan bentuk fisik. Sebuah Serama hitam dengan postur sempurna akan selalu lebih dihargai daripada Serama putih yang posturnya kurang tegak.
Memelihara Serama memerlukan perhatian khusus. Meskipun ukurannya kecil, mereka sangat sensitif terhadap suhu ekstrem dan membutuhkan kandang yang higienis untuk menjaga bulu mereka tetap mengkilap dan bersih. Suara kokok mereka juga sangat khas; berbeda dengan ayam jago besar, kokok Serama terdengar lebih nyaring dan melengking, sesuai dengan ukurannya.
Keberhasilan dalam memelihara ayam Serama yang memiliki postur terbaik seringkali bergantung pada pelatihan sejak dini. Pemilik harus membiasakan ayam untuk berdiri tegak melalui pengkondisian lingkungan dan interaksi yang tepat. Dengan pemahaman yang baik mengenai jenis dan standar yang dicari, memelihara permata kecil ini akan menjadi hobi yang sangat memuaskan.