Setiap angkatan dalam sejarah Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPi) Kera Sakti membawa warisan dan semangat tersendiri. Angkatan 134, khususnya, menorehkan babak penting dalam perkembangan organisasi ini. Mereka adalah representasi dari regenerasi yang terus berjalan, membawa filosofi persaudaraan, disiplin, dan pelestarian pencak silat sebagai jati diri bangsa. Membicarakan Angkatan 134 berarti menelusuri perjalanan ratusan pendekar yang telah melewati proses seleksi keras, baik fisik maupun mental, untuk menyandang nama besar IKSPi.
Dalam konteks organisasi yang menjunjung tinggi asas kekeluargaan, angka '134' bukan sekadar penanda kronologis. Ia adalah penanda sebuah kolektif yang ditempa dalam periode waktu yang spesifik, menghadapi tantangan internal maupun eksternal dengan integritas yang diharapkan dari setiap anggota. Semangat kebersamaan inilah yang menjadi fondasi utama bagi setiap anggota angkatan dalam menjalankan Tri Bakti Pendekar.
Representasi visual semangat persatuan Angkatan 134.
Proses menjadi pendekar IKSPi bukanlah tanpa pengorbanan. Angkatan 134, seperti pendahulunya, wajib menginternalisasi ajaran luhur yang ditanamkan oleh para sesepuh. Pendidikan yang diberikan tidak hanya terbatas pada penguasaan teknik jurus bela diri, tetapi juga pembentukan karakter. Disiplin diri, rasa hormat kepada orang yang lebih tua (sesepuh), dan etika sosial menjadi pilar utama. Angkatan ini dibentuk untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga nama baik organisasi di tengah masyarakat luas.
Filosofi 'Lurus Hati' dan 'Ikhlas Beramal' menjadi pedoman utama. Bagi anggota 134, setiap gerakan, setiap pelajaran yang didapat, harus selaras dengan hati nurani yang bersih. Ini memastikan bahwa kemampuan bela diri yang mereka miliki tidak disalahgunakan, melainkan hanya digunakan untuk pembelaan diri dan penegakan keadilan sosial. Mereka didorong untuk menjadi agen perubahan positif di lingkungan masing-masing.
Setelah melewati masa penggemblengan, anggota Angkatan 134 kini tersebar di berbagai bidang profesi dan wilayah. Namun, ikatan mereka tetap terjaga melalui jaringan alumni yang kuat. Keberhasilan mereka dalam menapaki jenjang kehidupan adalah bukti nyata keberhasilan sistem pendidikan yang diterapkan oleh IKSPi Kera Sakti. Mereka kini memikul tanggung jawab ganda: sukses dalam karier pribadi sambil terus mengabdi kepada organisasi dan masyarakat.
Dampak Angkatan 134 terasa dalam setiap kegiatan cabang, mulai dari pendampingan siswa baru hingga penyelenggaraan acara-acara besar organisasi. Mereka adalah jembatan antara tradisi yang diwariskan oleh angkatan senior dan inovasi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman. Semangat pantang menyerah dan loyalitas mereka menjadi inspirasi bagi angkatan-angkatan muda yang baru bergabung.
Peran mereka dalam memastikan bahwa nilai-nilai luhur IKSPi tetap relevan di era digitalisasi ini sangatlah krusial. Dengan semangat yang tak pernah padam, Angkatan 134 terus membuktikan bahwa pendekar sejati adalah mereka yang mampu menggabungkan kekuatan fisik dengan kebesaran hati dan pikiran yang bijaksana. Kontribusi mereka terhadap perkembangan silat nasional akan terus dikenang dan menjadi tonggak sejarah yang penting.