Informasi penting bagi petani, peternak, dan penghobi tanaman
Sekam padi, atau kulit luar dari biji padi yang telah digiling, adalah produk sampingan pertanian yang sangat berharga. Meskipun sering dianggap limbah, kegunaannya sangat beragam, mulai dari bahan media tanam, alas kandang ternak, hingga bahan bakar biomassa. Oleh karena itu, fluktuasi harga sekam per kilo sangat memengaruhi biaya operasional bagi banyak sektor usaha.
Bagi peternak ayam petelur atau pedaging, sekam adalah alas kandang (litter) yang vital untuk menjaga kebersihan dan kesehatan unggas. Bagi petani hortikultura, sekam bakar atau sekam mentah berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan aerasi, dan menahan kelembaban. Karena permintaan yang konstan dari sektor-sektor ini, mengetahui patokan harga terbaru menjadi krusial untuk perencanaan anggaran yang efektif.
Harga sekam tidak bersifat tetap. Ada beberapa variabel signifikan yang menentukan berapa biaya yang harus Anda keluarkan saat membelinya dalam satuan kilogram. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu Anda memprediksi atau bernegosiasi harga dengan lebih baik.
Ini adalah faktor paling dominan. Jika Anda membeli langsung dari penggilingan padi (rice mill) di sentra produksi padi, harganya akan jauh lebih murah. Namun, jika Anda berada di daerah non-produksi dan sekam harus diangkut jarak jauh, biaya transportasi akan sangat meningkatkan harga sekam per kilo akhir yang Anda bayar.
Sekam mentah (belum diolah) umumnya lebih murah. Namun, sekam bakar (biochar) memiliki nilai jual lebih tinggi karena sudah melalui proses karbonisasi. Sekam bakar lebih stabil, lebih baik dalam menahan nutrisi, dan memiliki daya serap yang lebih baik, sehingga harganya bisa 2 hingga 5 kali lipat lebih mahal daripada sekam mentah.
Prinsip grosir berlaku di sini. Pembelian dalam jumlah sangat besar (misalnya per truk atau karung besar yang diukur berdasarkan berat aktual) biasanya akan mendapatkan harga satuan yang lebih rendah dibandingkan pembelian eceran per karung kecil. Negosiasi harga berdasarkan volume sangat dianjurkan.
Harga cenderung menurun saat musim panen raya karena pasokan sekam melimpah. Sebaliknya, di luar musim panen, ketersediaan berkurang, dan ini bisa mendorong kenaikan harga sekam per kilo.
Perlu ditekankan bahwa angka di bawah ini hanyalah estimasi rata-rata nasional di Indonesia dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar lokal.
| Jenis Sekam | Estimasi Harga per Kg (Eceran) | Estimasi Harga per Kg (Grosir/Ton) |
|---|---|---|
| Sekam Padi Mentah | Rp 300 - Rp 600 | Rp 150 - Rp 350 |
| Sekam Bakar (Biochar) | Rp 1.500 - Rp 3.000 | Rp 800 - Rp 1.800 |
Catatan Penting: Untuk pembelian dalam volume tonase besar, harga seringkali dinegosiasikan per metrik ton (1000 kg), bukan per kilogram individu. Selalu konfirmasi harga terbaru dengan supplier terdekat Anda.
Untuk memastikan Anda mendapatkan nilai terbaik dari pembelian sekam, terapkan strategi berikut:
Mengetahui harga sekam per kilo secara akurat adalah langkah pertama dalam mengoptimalkan biaya di usaha pertanian atau peternakan Anda. Dengan pemahaman yang baik mengenai dinamika pasar sekam, Anda dapat membuat keputusan pembelian yang lebih cerdas dan menguntungkan.