Keputusan investasi pada hewan ternak, terutama untuk kebutuhan pembiakan, sangat bergantung pada kualitas dan, tentu saja, harga pejantan. Istilah "pejantan" sering kali merujuk pada hewan jantan unggulan dalam berbagai sektor peternakan, seperti sapi, kambing, atau unggas, yang dipilih karena keunggulan genetiknya. Harga yang dipatok untuk pejantan premium ini bisa sangat bervariasi, dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci yang harus dipahami oleh calon pembeli.
Faktor utama yang menentukan harga pejantan adalah silsilah atau garis keturunan (pedigree). Pejantan yang berasal dari pemenang kontes atau keturunan juara sering kali dibanderol jauh lebih tinggi dibandingkan pejantan standar. Selain itu, status kesehatan, sertifikasi vaksinasi, serta tingkat produktivitas yang telah teruji di masa lalu (misalnya, rasio kebuntingan dari pejantan sebelumnya) juga memainkan peran krusial. Di pasar yang sangat kompetitif, transparansi mengenai data performa ini menjadi nilai jual utama.
Tidak semua pejantan memiliki standar harga pejantan yang sama. Terdapat perbedaan signifikan antara kebutuhan pasar komoditas daging, susu, atau hewan pedaging murni.
Untuk sapi potong besar seperti Sapi Limousin atau Simental, harganya dapat mencapai ratusan juta rupiah jika memenuhi kriteria berat badan ideal per usia dan memiliki sertifikasi IB (Inseminasi Buatan) yang baik. Pejantan jenis ini dinilai berdasarkan potensi bobot optimal dalam waktu singkat.
Di sektor kambing, terutama untuk jenis Peranakan Etawa (PE) atau Boer, nilai jual pejantan sering dikaitkan dengan potensi produksi susu atau kualitas daging yang diwariskan. Harga pejantan PE super bisa sangat tinggi, terutama jika memiliki rekor "perah" yang mengesankan dari indukannya.
| Jenis Hewan | Kategori Kualitas | Rentang Harga (Estimasi IDR) | Fokus Utama |
|---|---|---|---|
| Sapi Limousin | Pejantan Bersertifikat (2-3 Tahun) | Rp 50.000.000 - Rp 150.000.000+ | Pertumbuhan Daging Cepat |
| Kambing PE | Pejantan Kaldu/Kontes | Rp 8.000.000 - Rp 25.000.000 | Potensi Susu & Genetik |
| Ayam Pedaging (Jantan) | Starter Unggul (Umur 1 Bulan) | Rp 50.000 - Rp 200.000 per ekor | Konversi Pakan Efisien |
| Babi Landrace | Pejantan Pembibitan Aktif | Rp 10.000.000 - Rp 35.000.000 | Jumlah Anak Per Lahiran |
Catatan: Harga di atas bersifat estimasi dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung lokasi geografis dan kondisi pasar terkini.
Mendapatkan harga pejantan yang sepadan dengan kualitasnya memerlukan riset mendalam. Jangan terburu-buru dalam transaksi. Pastikan Anda telah membandingkan setidaknya tiga hingga lima sumber penjualan yang berbeda untuk mendapatkan tolok ukur harga yang akurat.
Selalu minta riwayat kesehatan lengkap dan hasil uji performa. Jika penjual bersedia memberikan garansi reproduksi selama periode tertentu setelah pembelian, hal ini akan sangat mengurangi risiko investasi Anda. Pejantan yang dibeli langsung dari peternak penghasil seringkali memiliki harga yang lebih transparan daripada melalui pedagang perantara. Investasi pada pejantan adalah investasi jangka panjang; harga tinggi yang dibayarkan hari ini harus menghasilkan keuntungan berlipat ganda di masa depan melalui keturunan yang berkualitas. Pertimbangan menyeluruh mengenai potensi pengembalian modal adalah kunci sukses dalam menentukan batas atas harga pejantan yang bersedia Anda bayar.