Budidaya ayam kampung pedaging menawarkan peluang bisnis yang sangat menjanjikan di Indonesia. Berbeda dengan ayam ras yang masa panennya cepat namun rentan penyakit, ayam kampung menawarkan kualitas daging yang lebih baik dan permintaan pasar yang stabil, terutama bagi konsumen yang mencari daging organik atau rendah kolesterol. Kunci keberhasilan utama dalam bisnis ini terletak pada kualitas bibit yang digunakan, yaitu DOC ayam kampung pedaging (Day Old Chicken).
Memilih DOC yang tepat adalah investasi awal yang krusial. DOC berkualitas tinggi adalah fondasi dari produktivitas peternakan. Jika bibit yang Anda tanam lemah, risiko kematian tinggi, pertumbuhan lambat, dan efisiensi pakan menurun drastis. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai cara memilih, menjaga, dan merawat doc ayam kampung pedaging sangat diperlukan bagi peternak pemula maupun berpengalaman.
DOC yang baik biasanya berasal dari penetasan yang terjamin kesehatannya. Jangan tergiur harga yang terlalu murah karena seringkali DOC murah merupakan hasil dari brooding (pengeraman) yang kurang maksimal atau berasal dari indukan yang tidak tersertifikasi. Berikut adalah beberapa kriteria yang wajib Anda periksa:
Begitu doc ayam kampung pedaging tiba di kandang, fase kritis dimulai. Suhu dan lingkungan kandang harus dipersiapkan minimal 24 jam sebelumnya. Ayam kampung, meskipun lebih kuat dari ayam broiler, sangat sensitif terhadap stres panas atau dingin pada usia dini.
Suhu ideal pada kandang *brooder* (pemanas) untuk DOC hari pertama adalah sekitar 32 hingga 34 derajat Celsius. Suhu ini akan diturunkan secara bertahap setiap minggu. Pastikan juga sirkulasi udara baik, namun tidak ada hembusan angin langsung yang mengenai DOC. Pemberian minum harus segera dilakukan setelah DOC diletakkan di *brooder* untuk mencegah dehidrasi, terutama jika proses pengiriman memakan waktu lama. Air minum pertama idealnya dicampur dengan vitamin atau elektrolit.
Salah satu tantangan utama dalam beternak ayam kampung pedaging adalah perbedaan kecepatannya dibandingkan ayam ras. Ayam kampung membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai berat panen optimal, biasanya antara 80 hingga 120 hari, tergantung varietas yang dibudidayakan (misalnya Joper atau Sinjai). Manajemen pakan harus difokuskan pada efisiensi konversi pakan (FCR).
Fase awal (starter, 0-4 minggu) membutuhkan pakan dengan kandungan protein tinggi untuk pembentukan organ dan tulang. Selanjutnya, fase grower dan finisher akan berfokus pada penambahan massa otot dan lemak yang diinginkan pasar. Pemantauan rutin terhadap laju pertambahan berat badan sangat penting untuk memastikan bahwa investasi pada doc ayam kampung pedaging Anda berjalan sesuai rencana ekonomis.
Dengan pemilihan bibit yang cermat, penerapan biosekuriti yang ketat, dan penyesuaian manajemen kandang yang sesuai dengan kebutuhan ayam kampung, potensi keuntungan dari bisnis ternak ini sangat besar dan berkelanjutan. Fokus pada kualitas DOC adalah langkah pertama menuju profitabilitas jangka panjang.