Burung Anis Merah (Zoothera citrina) merupakan salah satu burung kicau favorit di Indonesia, terkenal karena suara merdunya yang khas dan kemampuan vokalnya yang bervariasi. Namun, bagi para penggemar dan peternak, membedakan antara Anis Merah jantan dan betina adalah kunci utama, terutama karena Anis jantan umumnya memiliki kualitas kicau yang lebih baik dan performa lomba yang lebih unggul.
Meskipun secara fisik kedua jenis kelamin ini tampak mirip, terdapat beberapa perbedaan halus namun signifikan yang bisa dijadikan acuan. Identifikasi dini sangat penting untuk memastikan perawatan dan pelatihan yang tepat sasaran. Berikut adalah ciri-ciri utama yang sering digunakan untuk mengidentifikasi Anis Merah jantan.
1. Warna Bulu dan Postur Tubuh
Perbedaan visual seringkali menjadi petunjuk pertama. Meskipun kedua jenis kelamin memiliki dasar warna oranye-merah pada bagian dada dan tenggorokan, intensitasnya berbeda.
Warna Merah (Dada dan Tenggorokan): Pada Anis Merah jantan, warna merah pada dada cenderung lebih cerah, pekat, dan tegas menyebar hingga ke bagian bawah perut. Pada betina, warna merah seringkali terlihat lebih kusam atau pucat, terkadang hanya berupa semburat oranye muda.
Warna Punggung dan Kepala: Anis jantan dewasa umumnya memiliki warna punggung (mantel) dan kepala yang lebih gelap, mendekati abu-abu kebiruan yang pekat. Sementara betina bisa memiliki gradasi warna abu-abu yang sedikit lebih terang.
Postur: Jantan dewasa seringkali memiliki postur tubuh yang terlihat lebih tegap, dengan kepala yang cenderung lebih besar proporsional terhadap tubuhnya dibandingkan betina.
2. Bentuk Paruh dan Area Mata
Bentuk paruh dan area di sekitar mata juga memberikan indikasi penting. Ini adalah area yang memerlukan pengamatan cermat.
Bentuk Paruh: Anis jantan biasanya memiliki paruh yang terlihat lebih kokoh, tebal di bagian pangkal, dan cenderung lebih panjang dibandingkan paruh betina yang seringkali tampak lebih ramping.
Lingkaran Mata (Ring Eye): Walaupun tidak selalu mutlak, Anis jantan sering kali memiliki lingkaran putih di sekitar matanya (ring eye) yang lebih jelas, tegas, dan menonjol.
3. Perilaku Berkicau (Vokalisasi)
Ini adalah pembeda paling fundamental. Kualitas kicauan adalah pembeda utama antara burung jantan dan betina dalam dunia hobi kicau.
Volume dan Durasi: Anis Merah jantan terkenal sangat vokal. Mereka rajin berkicau dengan volume yang keras, jernih, dan durasi yang lebih panjang, terutama saat musim kawin atau ketika sedang dalam kondisi puncak birahi.
Variasi Kicauan: Jantan memiliki variasi nada (irama) yang jauh lebih kaya dan kompleks. Mereka cenderung lebih mudah menirukan suara burung lain (mimikri) dan sering kali mengeluarkan *tril* atau *ces* yang khas.
Perilaku Pamer: Saat berkicau, Anis jantan sering menunjukkan perilaku "tengger" atau menegakkan tubuhnya, merentangkan sayap sedikit, dan membusungkan dada merahnya sebagai bentuk dominasi atau memanggil pasangannya.
4. Perbedaan pada Kaki dan Jari
Meskipun sulit diamati dari kejauhan, beberapa pengamat burung berpengalaman melihat perbedaan pada kaki.
Ukuran Kaki: Anis jantan dewasa cenderung memiliki ukuran kaki yang sedikit lebih besar dan kokoh dibandingkan betina.
Jari Kaki: Pada burung jantan yang sudah matang, jari-jari kaki mereka mungkin terlihat lebih panjang dan kuat mencengkeram tenggeran.
Memastikan jenis kelamin Anis Merah memerlukan kesabaran dan pengamatan yang konsisten terhadap kombinasi ciri-ciri di atas, terutama intensitas warna merah, postur tubuh, dan yang terpenting, kualitas vokalisasinya. Bagi pemula, terkadang diperlukan bantuan profesional atau menggunakan metode identifikasi yang lebih invasif seperti pemindaian DNA jika diperlukan kepastian mutlak.