Panduan Lengkap: Cara Merawat Ayam Ras Petelur Agar Produktif Maksimal

Ilustrasi Ayam Petelur Sehat Petelur

Memelihara ayam ras petelur merupakan usaha peternakan yang menjanjikan. Namun, keberhasilan panen telur yang optimal sangat bergantung pada manajemen perawatan yang tepat, mulai dari pemilihan bibit hingga kondisi lingkungan kandang. Artikel ini akan mengupas tuntas cara merawat ayam ras petelur agar mereka selalu sehat, nyaman, dan produktif menghasilkan telur berkualitas tinggi.

1. Pemilihan Bibit Unggul dan Vaksinasi

Langkah awal yang krusial adalah pemilihan bibit ayam (DOC - Day Old Chick) dari galur yang terbukti unggul dalam produksi telur, seperti Lohmann Brown, Hy-Line, atau Isa Brown. Pastikan DOC berasal dari penetasan yang terpercaya dan memiliki riwayat kesehatan yang baik.

Setelah bibit didapatkan, program vaksinasi harus dijalankan secara ketat sesuai jadwal. Vaksinasi bertujuan mencegah penyakit-penyakit mematikan seperti Newcastle Disease (ND), Marek's Disease, dan Gumboro. Catat setiap tanggal pemberian vaksin dan obat cacing agar riwayat kesehatan kawanan selalu terpantau.

2. Manajemen Kandang yang Ideal

Kandang adalah rumah bagi ayam petelur, dan kenyamanan di dalamnya sangat mempengaruhi nafsu makan serta kemampuan bertelur. Perhatikan tiga aspek utama dalam kandang:

Suhu dan Ventilasi

Ayam petelur sangat sensitif terhadap suhu. Suhu ideal berkisar antara 22°C hingga 26°C. Ventilasi yang baik sangat penting untuk membuang amonia (gas berbahaya dari kotoran) dan menjaga kelembaban tetap rendah. Kandang terbuka (open house) memerlukan strategi peneduh yang baik, sementara sistem kandang tertutup (closed house) memerlukan kontrol suhu mekanis yang lebih canggih.

Kepadatan dan Litter (Alas Kandang)

Jangan sampai terjadi kepadatan berlebih. Kepadatan yang terlalu tinggi memicu stres, peningkatan suhu, dan penyebaran penyakit. Aturan umum adalah sekitar 1 hingga 1,5 ekor per meter persegi untuk ayam dewasa. Pengelolaan litter (alas kandang, biasanya sekam padi) juga vital. Litter harus kering, tebal, dan diganti atau dibolak-balik secara rutin untuk mencegah bakteri dan jamur berkembang biak.

3. Nutrisi Pakan Berkualitas Tinggi

Pakan menyumbang sekitar 70% dari total biaya operasional. Oleh karena itu, pemberian pakan harus tepat sasaran sesuai fase pertumbuhan:

Selalu sediakan air minum yang bersih dan segar sepanjang waktu. Kualitas air sangat mempengaruhi kesehatan pencernaan ayam.

4. Pengendalian Stres dan Lingkungan

Stres adalah musuh utama produktivitas telur. Ayam yang stres cenderung berhenti bertelur atau menghasilkan telur berkualitas buruk. Beberapa pemicu stres yang harus dihindari meliputi:

  1. Gangguan suara keras secara tiba-tiba.
  2. Perubahan mendadak pada pola pemberian pakan atau pencahayaan.
  3. Kehadiran predator (tikus, ular, atau hewan lain) di sekitar kandang.
  4. Kualitas udara yang buruk (tinggi amonia).

Pencahayaan juga merupakan faktor penting dalam cara merawat ayam ras petelur. Ayam petelur membutuhkan sekitar 14-16 jam cahaya per hari untuk merangsang produksi hormon reproduksi.

5. Monitoring Kesehatan Harian

Lakukan observasi harian terhadap kondisi fisik ayam. Perhatikan gejala umum penyakit seperti lesu, kotoran abnormal (berair atau bercampur darah), nafsu makan menurun, atau kesulitan bernapas. Jika ditemukan ayam yang sakit, segera isolasi untuk mencegah penularan. Program pencegahan, seperti pemberian vitamin C saat cuaca panas ekstrem, sangat dianjurkan.

Dengan menerapkan manajemen kandang yang higienis, nutrisi yang seimbang, dan lingkungan yang bebas stres, peternak dapat memaksimalkan potensi genetik ayam ras petelur dan meraih hasil panen yang menguntungkan.

🏠 Homepage