Panduan Lengkap: Cara Menguburkan Ari-Ari Secara Islam

Ari-ari atau plasenta adalah organ vital yang menopang kehidupan bayi selama berada dalam kandungan ibu. Setelah proses persalinan, ari-ari akan keluar dan secara medis dianggap sebagai sisa jaringan. Namun, dalam tradisi dan keyakinan umat Islam, ari-ari memiliki kedudukan khusus dan penguburannya harus dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat. Melakukan penguburan dengan cara yang benar menunjukkan rasa syukur dan penghormatan terhadap nikmat kelahiran.

📿 Ari-Ari

Ilustrasi penguburan yang tenang dan penuh hormat.

Kedudukan Ari-Ari dalam Pandangan Islam

Dalam Islam, ari-ari dianggap sebagai bagian tubuh yang terpisah dari bayi setelah lahir dan harus diperlakukan dengan hormat, sama seperti anggota tubuh manusia lainnya yang telah terlepas. Meskipun tidak ada dalil eksplisit yang secara rinci membahas ritual penguburan ari-ari, para ulama umumnya sepakat bahwa membuang ari-ari ke tempat kotor atau dibuang sembarangan adalah perbuatan makruh karena mengandung kehormatan (ihtiram) sebagai bagian dari ciptaan Allah SWT.

Kehati-hatian dalam penanganan ari-ari didasarkan pada prinsip menjaga kebersihan dan kesucian. Oleh karena itu, penguburan menjadi metode yang paling dianjurkan untuk menempatkan sisa jaringan ini di tempat yang layak.

Langkah-Langkah Menguburkan Ari-Ari Sesuai Ajaran Islam

Prosedur penguburan ari-ari tidak serumit proses penguburan jenazah manusia, namun tetap memerlukan niat yang benar dan tata cara yang bersih. Berikut adalah langkah-langkah praktis yang bisa diikuti:

1. Proses Pembersihan

Setelah ari-ari keluar, langkah pertama adalah membersihkannya dari darah dan lendir. Ari-ari sebaiknya dicuci menggunakan air bersih yang mengalir hingga benar-benar bersih. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh kehati-hatian.

2. Pembungkusan yang Layak

Ari-ari yang sudah bersih kemudian harus dibungkus. Gunakan kain kafan kecil, kain putih bersih, atau kantong plastik yang kuat untuk membungkusnya. Tujuannya adalah agar ari-ari tidak bersentuhan langsung dengan tanah secara terbuka dan menjaga kebersihannya hingga dikubur.

3. Pemilihan Lokasi Penguburan

Lokasi penguburan harus merupakan tempat yang bersih dan jauh dari tempat najis. Beberapa pilihan lokasi yang disunnahkan adalah:

Hindari mengubur di tempat umum, di pinggir jalan, atau di tempat yang akan mengganggu kenyamanan orang lain.

4. Menggali Kuburan

Gali lubang dengan kedalaman yang cukup. Meskipun tidak harus sedalam liang lahat jenazah manusia, kedalaman sekitar satu hingga satu setengah meter dianggap memadai agar ari-ari aman dari gangguan binatang dan tidak mudah terganggu oleh aktivitas lain.

5. Proses Penguburan dan Doa

Setelah lubang siap, ari-ari yang sudah dibungkus dimasukkan ke dalamnya. Ketika menimbunnya, sunnah untuk membaca doa syukur atau doa memohon keberkahan untuk anak yang baru lahir. Meskipun tidak ada doa khusus yang baku untuk ari-ari, niat yang tulus memohon agar anak tersebut menjadi anak yang saleh adalah yang terpenting. Setelah ditimbun, ratakan tanahnya, namun jangan dibuat seperti kuburan pada umumnya (tidak perlu menggunakan nisan atau tanda yang mencolok).

Hikmah di Balik Penguburan Ari-Ari

Menguburkan ari-ari dengan tata cara Islam memiliki beberapa hikmah mendasar:

  1. Menjaga Kehormatan Sisa Tubuh: Islam mengajarkan untuk memuliakan semua ciptaan Allah, termasuk bagian tubuh yang telah terpisah.
  2. Penghindaran dari Syirik dan Takhayul: Dalam banyak tradisi non-Islam, ari-ari diperlakukan secara ritualistik yang seringkali bercampur takhayul. Penguburan Islami menggantikannya dengan praktik yang murni ibadah dan kesyukuran.
  3. Doa dan Harapan: Proses ini menjadi momen spiritual bagi orang tua untuk memanjatkan doa terbaik bagi masa depan sang buah hati.

Dengan mengikuti tata cara yang sederhana namun penuh adab ini, orang tua telah menunaikan tanggung jawab menjaga kehormatan ari-ari sesuai dengan ajaran Islam, sekaligus mengawali kehidupan baru sang anak dengan langkah yang penuh keberkahan.

🏠 Homepage