Memberikan pakan yang tepat adalah kunci utama dalam budidaya ayam pedaging (broiler). Kualitas pertumbuhan, efisiensi konversi pakan (FCR), dan kesehatan ternak sangat bergantung pada formulasi nutrisi yang seimbang. Mencampur pakan sendiri memungkinkan peternak mengontrol biaya sekaligus memastikan ayam mendapatkan semua kebutuhan nutrisi sesuai fase pertumbuhannya.
Mengapa Perlu Mencampur Pakan Sendiri?
Meskipun pakan komersial mudah didapat, mencampur pakan sendiri menawarkan beberapa keuntungan. Pertama, pengendalian biaya bahan baku bisa lebih optimal, terutama jika Anda memiliki akses ke sumber jagung atau bungkil kedelai lokal yang murah. Kedua, Anda dapat menyesuaikan nutrisi berdasarkan ketersediaan bahan dan kondisi lingkungan peternakan Anda. Namun, proses ini memerlukan pemahaman mendalam mengenai kebutuhan nutrisi ayam pedaging.
Fase Pertumbuhan dan Kebutuhan Nutrisi
Ayam pedaging memiliki kebutuhan nutrisi yang sangat tinggi dan berubah cepat seiring bertambahnya usia. Umumnya, fase ini dibagi menjadi tiga tahap utama, dan setiap fase memerlukan komposisi pakan yang berbeda:
1. Fase Starter (0–3 Minggu)
Ini adalah fase krusial. Ayam membutuhkan energi tinggi dan protein kasar (PK) yang tinggi untuk perkembangan organ dan massa otot awal. Kebutuhan protein kasar umumnya berkisar antara 22% hingga 24%. Pakan harus sangat halus (bubuk halus atau crumble) agar mudah dicerna oleh sistem pencernaan yang belum sempurna.
2. Fase Grower (4–6 Minggu)
Setelah minggu ketiga, kebutuhan protein sedikit menurun, fokusnya beralih ke pemadatan tulang dan pembentukan daging. Kandungan protein kasar biasanya diturunkan menjadi sekitar 18% hingga 20%. Ukuran pakan mulai ditingkatkan menjadi bentuk pellet kecil.
3. Fase Finisher (7 Minggu hingga Panen)
Fase ini bertujuan memaksimalkan berat badan dalam waktu singkat. Kebutuhan protein kembali sedikit menurun (sekitar 16% hingga 18%), sementara energi ditingkatkan untuk deposisi lemak dan daging terakhir. Pakan pada fase ini biasanya berbentuk pellet yang lebih besar.
Komponen Utama dalam Mencampur Pakan Ayam Pedaging
Sebuah formula pakan yang baik harus mengandung sumber energi, protein, vitamin, mineral, dan aditif. Berikut adalah komponen esensial yang harus diperhatikan:
a. Sumber Energi
Komponen terbesar dalam pakan, berfungsi sebagai tenaga utama pertumbuhan. Sumber utama energi biasanya adalah:
- Jagung: Sumber energi utama (karbohidrat).
- Dedak Padi/Katul: Menyediakan energi meskipun seratnya cukup tinggi.
- Minyak/Lemak Hewani atau Nabati: Digunakan untuk meningkatkan nilai kalori pakan.
b. Sumber Protein
Protein sangat vital untuk pembentukan jaringan otot. Kualitas protein ditentukan oleh keseimbangan asam amino esensial, terutama Lysine dan Methionine.
- Bungkil Kedelai (SBM): Sumber protein nabati terbaik.
- Bungkil Biji Kapuk/Bungkil Kelapa (perlu pengolahan khusus).
- Tepung Ikan: Sumber protein hewani yang kaya asam amino.
c. Premix (Vitamin, Mineral, dan Aditif)
Komponen ini meskipun jumlahnya kecil (biasanya 1% hingga 5% dari total formula), memiliki peran yang sangat besar. Premix memastikan semua mikronutrien terpenuhi, seperti Kalsium (untuk tulang), Fosfor, Vitamin A, D, E, K, serta antibiotik (jika diperlukan) dan mold inhibitor (pengawet).
Langkah Praktis Mencampur Pakan
Mencampur pakan secara mandiri membutuhkan ketelitian tinggi. Kesalahan kecil dalam rasio dapat menyebabkan defisiensi nutrisi atau bahkan keracunan.
- Tentukan Target Nutrisi: Berdasarkan fase ayam (Starter, Grower, Finisher), tentukan target % Protein Kasar (PK) dan ME (Metabolizable Energy).
- Hitung Rasio Bahan: Gunakan rumus sederhana atau perangkat lunak kalkulator nutrisi pakan (jika tersedia) untuk menentukan persentase masing-masing bahan baku (misalnya, Jagung 55%, SBM 30%, Dedak 10%, Premix 5%).
- Timbang Bahan Secara Akurat: Gunakan timbangan digital yang akurat. Ketidakakuratan dalam menimbang bahan minor seperti premix sangat berbahaya.
- Proses Pencampuran: Bahan utama (jagung, bungkil) sebaiknya digiling terlebih dahulu agar ukurannya seragam. Setelah itu, campurkan semua bahan. Jika menggunakan mixer, pastikan pencampuran homogen (merata) minimal selama 10-15 menit.
- Pengujian dan Penyimpanan: Jika mungkin, kirim sampel pakan ke laboratorium untuk memastikan kandungan nutrisinya sesuai target. Simpan pakan dalam wadah kedap udara dan jauh dari kelembapan untuk mencegah jamur.
Pentingnya Konsistensi
Konsistensi dalam formula adalah kunci keberhasilan. Setelah Anda menemukan rasio yang memberikan hasil pertumbuhan terbaik dengan FCR terendah, pertahankan rasio tersebut selama batch berikutnya. Variasi bahan baku dari pemasok yang berbeda dapat mengubah nilai nutrisi, sehingga pemantauan berkala sangat dianjurkan.