Apang, atau sering juga disebut Apam Beras, adalah salah satu jajanan pasar tradisional Indonesia yang sangat populer, khususnya di daerah Kalimantan Timur dan beberapa wilayah lain di Sumatera. Kue ini memiliki tekstur yang kenyal, sedikit bantat namun lembut di bagian dalam, serta aroma khas dari fermentasi beras yang alami. Resep Apang sejati mengandalkan proses fermentasi ragi alami, bukan hanya mengandalkan baking powder semata. Berikut adalah panduan rinci mengenai cara membuat Apang yang sukses.
Keunikan Apang terletak pada teknik pembuatannya yang membutuhkan waktu istirahat (fermentasi) agar adonan menjadi sedikit bergelembung dan memiliki rasa sedikit asam yang khas. Apang biasanya dimasak dalam cetakan cekung kecil, seringkali menggunakan cetakan kue lumpur atau cetakan khusus Apang yang terbuat dari logam berat. Hasil akhirnya adalah kue berbentuk bundar dengan bagian tengah yang sedikit mengempis dan bagian pinggir yang lebih matang.
Untuk membuat Apang yang lezat, pemilihan bahan harus diperhatikan, terutama kualitas beras dan ragi.
Langkah pertama adalah merendam beras. Beras dicuci bersih lalu direndam dalam air bersih selama minimal 4 jam atau semalaman. Setelah direndam, buang airnya, dan haluskan beras menggunakan blender bersama air bersih (sekitar 350 ml) hingga menjadi adonan yang sangat halus menyerupai santan kental. Saring adonan ini menggunakan kain tipis untuk memastikan tidak ada butiran kasar yang tersisa. Ini adalah kunci mendapatkan tekstur Apang yang halus.
Dalam wadah terpisah, campurkan gula pasir, ragi instan, dan sedikit air hangat (ambil dari takaran air beras jika perlu). Aduk hingga gula larut dan diamkan 5-10 menit sampai ragi mulai berbuih. Jika Anda menggunakan starter tape, Anda bisa langsung mencampurkannya pada tahap ini bersama gula.
Tuang campuran gula dan ragi ke dalam adonan beras yang sudah dihaluskan. Aduk rata. Tambahkan garam dan pewarna (jika menggunakan). Tutup wadah adonan menggunakan kain lembap atau plastic wrap. Diamkan di suhu ruangan yang hangat selama minimal 4 jam, atau idealnya 6-8 jam, hingga adonan terlihat mengembang dan timbul gelembung-gelembung kecil. Gelembung ini menandakan fermentasi berhasil.
Setelah fermentasi, adonan akan menjadi lebih cair dan bergelembung banyak. Koreksi rasa. Jika Apang kurang mengembang saat dipanggang, tambahkan ½ sendok teh baking powder, aduk perlahan jangan sampai busa hilang. Panaskan cetakan Apang (biasanya cetakan besi cekung) di atas api sedang cenderung kecil. Olesi setiap lubang cetakan dengan sedikit minyak goreng atau margarin.
Tuang adonan ke dalam cetakan, isi sekitar ¾ penuh karena kue akan sedikit mengembang saat matang. Tutup cetakan rapat-rapat. Masak dengan api sangat kecil. Memasak Apang membutuhkan kesabaran, biasanya memakan waktu 15 hingga 25 menit, tergantung ukuran cetakan dan panas api. Jangan sering membuka tutup cetakan agar panas stabil.
Apang dikatakan matang sempurna ketika bagian dasarnya sudah kecoklatan dan pinggirannya lepas dari cetakan. Saat Anda mengangkat tutupnya, bagian tengah kue akan terlihat sedikit berlubang atau kempes. Angkat kue dari cetakan dan biarkan uap panasnya hilang sebelum disajikan. Apang paling nikmat disantap saat masih hangat, kadang disajikan bersama saus kinca gula merah.
Membuat Apang sering gagal karena proses fermentasi yang kurang optimal. Berikut beberapa tips tambahan:
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa menikmati kue Apang yang autentik, empuk, dan memiliki cita rasa tradisional yang tak terlupakan. Selamat mencoba!