Ilustrasi siklus dan nilai ayam ras petelur setelah masa produktif.
Ayam ras petelur memegang peranan penting dalam industri peternakan modern, menyediakan sumber protein hewani yang stabil melalui produksi telur. Namun, setiap siklus produksi memiliki akhir. Ketika produktivitas telur menurun drastis (biasanya setelah usia 72 hingga 90 minggu, tergantung manajemen), ayam tersebut diklasifikasikan sebagai **ayam ras petelur afkir**. Keputusan untuk mengafkir bukan berarti ayam tersebut tidak memiliki nilai sama sekali; sebaliknya, manajemen yang cerdas diperlukan untuk memaksimalkan potensi ekonomi sisa dari stok ayam ini. Mengabaikan ayam afkir berarti membuang potensi pendapatan yang signifikan.
Mengapa Ayam Afkir Tetap Berharga?
Meskipun tidak lagi efisien dalam menghasilkan telur komersial, ayam ras petelur afkir masih memiliki beberapa nilai jual utama yang harus dipertimbangkan oleh peternak. Nilai utama ini terbagi menjadi dua kategori besar: nilai daging dan nilai sebagai bahan baku pakan ternak lainnya.
Secara umum, ayam ras petelur (seperti Leghorn) memiliki struktur daging yang lebih ramping dibandingkan ayam pedaging (broiler). Namun, bobot badan mereka masih cukup substansial untuk diproses lebih lanjut. Potensi keuntungan dari penjualan ayam afkir sering kali menjadi penyangga finansial penting bagi peternak saat harus membersihkan kandang untuk siklus DOC (Day Old Chick) yang baru.
Pilihan Pemanfaatan Ayam Ras Petelur Afkir
1. Pemanfaatan Daging Segar (Karkas)
Salah satu opsi paling umum adalah menjualnya sebagai karkas atau ayam utuh. Meskipun tekstur dagingnya mungkin lebih keras dibandingkan ayam broiler karena usia yang lebih tua, permintaan pasar untuk daging ayam kampung atau ayam non-broiler masih ada, terutama untuk olahan tertentu atau pasar tradisional.
- Pengolahan Tradisional: Daging ayam afkir sering dicari untuk masakan yang membutuhkan waktu masak lebih lama atau yang memang menggunakan ayam tua, seperti sup atau opor.
- Pengolahan Sekunder: Peternak dapat bekerja sama dengan industri kecil pengolah daging untuk membuat produk seperti bakso ayam, kornet, atau abon. Ini meningkatkan nilai jual per kilogram dibandingkan menjual hidup-hidup.
2. Penjualan Hidup (Tujuan Potong)
Banyak pedagang besar khusus mencari ayam ras petelur afkir dalam jumlah besar untuk dijual ke Rumah Potong Hewan (RPH) yang memiliki fasilitas pengolahan yang memadai. Harga jual hidup biasanya lebih rendah daripada harga karkas olahan, namun ini menawarkan kemudahan karena peternak tidak perlu mengurus proses pemotongan dan pengulitan.
3. Pemanfaatan Menjadi Bahan Baku Pakan Ternak (Rendering)
Ketika nilai dagingnya sudah sangat rendah atau kondisi kesehatan ayam kurang prima untuk dikonsumsi manusia, alternatif terbaik adalah mengolahnya menjadi bahan baku pakan. Ayam afkir ini diproses melalui proses rendering untuk menghasilkan tepung daging (meat meal) yang kaya protein.
Tepung daging ini dapat dicampurkan kembali dalam formulasi pakan ternak lain, seperti pakan ikan atau pakan unggas pedaging. Meskipun memerlukan investasi awal untuk fasilitas pengolahan (atau kerjasama dengan pihak ketiga), ini adalah cara terbaik untuk menutup siklus produksi secara berkelanjutan dan mengurangi limbah.
Manajemen Masa Afkir: Kunci Nilai Maksimal
Nilai jual ayam ras petelur afkir sangat dipengaruhi oleh bagaimana mereka dikelola selama periode transisi dari masa bertelur puncak hingga masa afkir. Kesehatan dan bobot badan adalah faktor krusial.
- Penggantian Pakan (Feed Transition): Segera setelah keputusan afkir diambil, program pakan harus diubah. Pakan petelur memiliki kandungan kalsium tinggi dan protein lebih rendah. Untuk meningkatkan bobot badan (yang akan meningkatkan nilai jual daging), pakan harus diganti dengan formula yang lebih tinggi energi dan protein dalam beberapa minggu sebelum dikeluarkan dari kandang.
- Kondisi Kesehatan: Vaksinasi dan program biosekuriti harus tetap dijaga. Ayam yang sakit atau cacat akan dihargai jauh lebih rendah, bahkan mungkin ditolak oleh pembeli karkas.
- Stress Free Handling: Proses pemindahan ayam (catching) harus dilakukan dengan hati-hati. Stres fisik yang berlebihan dapat menurunkan kualitas karkas dan menyebabkan memar yang mengurangi nilai jual.
Kesimpulan
Ayam ras petelur afkir bukanlah akhir dari investasi peternakan, melainkan pintu gerbang menuju aliran pendapatan alternatif. Dengan perencanaan yang matang, terutama dalam hal nutrisi pra-afkir dan identifikasi pasar yang tepat—baik itu pasar karkas segar, olahan sekunder, atau industri rendering—peternak dapat memastikan bahwa setiap siklus produksi ditutup dengan keuntungan maksimal. Mengelola ayam afkir secara profesional adalah ciri khas peternakan yang berkelanjutan dan berorientasi pada profitabilitas jangka panjang.