Pertanyaan mengenai durasi puncak produksi telur adalah hal krusial bagi peternak, baik skala rumahan maupun komersial. Seberapa lama seekor ayam petelur bisa bertelur sampai batas maksimalnya? Jawabannya melibatkan pemahaman mendalam tentang siklus hidup, genetika, dan manajemen kandang.
Secara umum, ayam ras petelur modern, seperti Leghorn atau ISA Brown, dirancang untuk mencapai efisiensi produksi tertinggi. Ayam-ayam ini mulai bertelur pada usia sekitar 4 hingga 6 bulan (16 hingga 24 minggu). Pada masa ini, tubuh mereka telah matang sepenuhnya untuk memulai siklus reproduksi.
Fase emas, atau periode puncak produksi, biasanya terjadi antara usia 6 bulan hingga 18 bulan. Dalam periode ini, ayam diharapkan mampu menghasilkan telur dengan tingkat frekuensi tertinggi, sering kali mencapai 90% atau lebih dari populasi ayam dalam satu hari. Manajemen pakan dan lingkungan sangat menentukan seberapa lama fase puncak ini dapat dipertahankan.
Inilah inti dari pertanyaan Anda: ayam petelur bisa bertelur sampai usia berapa? Meskipun produksi dimulai pada usia muda, ada batas alami yang mempengaruhinya. Secara umum, ayam petelur komersial dipelihara hingga usia sekitar 72 minggu (18 bulan) atau 80 minggu (sekitar 20 bulan).
Mengapa batas ini ditetapkan? Setelah melewati usia 18 bulan, dua hal utama mulai terjadi:
Bagi peternak komersial, menjaga ayam melewati batas ini seringkali tidak lagi menguntungkan karena biaya pemeliharaan (pakan) melebihi nilai jual telur yang dihasilkan.
Faktor genetik memang menentukan potensi maksimal, namun manajemen harian adalah kunci untuk memaksimalkan durasi produktifitas. Berapa lama ayam petelur bisa bertelur secara optimal sangat bergantung pada:
Pemberian pakan yang seimbang, terutama kalsium dan protein, harus disesuaikan dengan fase kehidupan ayam. Kekurangan nutrisi dapat memperpendek masa produktif dan menurunkan kualitas kerabang. Pakan yang baik memastikan ayam memiliki cadangan energi yang cukup untuk produksi telur harian.
Suhu ekstrem (terlalu panas atau terlalu dingin), pencahayaan yang tidak teratur, dan kepadatan kandang yang tinggi adalah stresor utama. Stres menyebabkan ayam ‘istirahat’ dari produksi telur. Kandang yang nyaman dan tenang dapat membantu ayam mempertahankan ritme bertelur lebih lama.
Penyakit menular seperti Newcastle Disease (ND) atau Infectious Bronchitis (IB) dapat menyebabkan kerugian produksi mendadak dan bahkan permanen. Program vaksinasi yang ketat sangat penting untuk memastikan ayam tetap sehat sepanjang periode bertelurnya.
Lalu, apakah ayam yang sudah "pensiun" dari peternakan komersial berhenti bertelur? Tidak sepenuhnya. Jika ayam tersebut dirawat dengan baik setelah usia 18-20 bulan, ayam petelur bisa bertelur sampai usia yang lebih tua, misalnya 3 hingga 4 tahun, meskipun frekuensinya akan jauh lebih rendah—mungkin hanya beberapa butir per minggu.
Beberapa peternak rumahan memilih mempertahankan ayam petelur mereka setelah mereka tidak lagi efisien secara komersial karena nilai sentimental atau untuk memenuhi kebutuhan telur pribadi dalam jumlah kecil. Dalam skenario ini, fokus perawatan bergeser dari efisiensi ekonomi menjadi kesehatan dan kenyamanan hewan.
Kesimpulannya, batas waktu ideal ayam petelur untuk produksi tinggi adalah sekitar 18 bulan. Namun, kemampuan biologis ayam untuk menghasilkan telur berlangsung lebih lama, bergantung sepenuhnya pada perawatan yang diberikan setelah melewati puncak karirnya di industri.