Memahami Seni dan Ilmu di Balik Ayam Angkrem

Angkrem

Ilustrasi sederhana proses pengeraman

Apa Itu Ayam Angkrem?

Istilah "ayam angkrem" merujuk pada kondisi biologis ketika seekor induk ayam betina menunjukkan insting alami untuk mengerami telurnya hingga menetas. Ini adalah fase krusial dalam siklus reproduksi unggas, di mana ayam berhenti bertelur sementara waktu dan seluruh fokusnya beralih pada menjaga suhu dan kelembaban optimal bagi embrio yang sedang berkembang di dalam cangkang telur. Keberhasilan penetasan sangat bergantung pada kesungguhan induk ayam dalam mempertahankan posisi angkrem ini.

Bagi peternak, baik skala rumahan maupun komersial, memahami perilaku ayam angkrem sangat penting. Jika tujuannya adalah produksi telur konsumsi, ayam yang sudah menunjukkan tanda-tanda angkrem perlu ditangani agar segera kembali bertelur. Sebaliknya, bagi peternak yang ingin menetaskan bibit unggul atau mempertahankan galur ayam, memfasilitasi proses angkrem adalah prioritas utama.

Tanda-Tanda Ayam Mulai Angkrem

Proses ayam menjadi angkrem tidak terjadi secara instan. Ada serangkaian perilaku dan fisik yang bisa diamati peternak sebagai indikasi bahwa ayam sudah memasuki fase ini. Mengidentifikasi tanda-tanda awal sangat membantu dalam pengambilan keputusan lebih lanjut.

Indikator Fisik dan Perilaku

Fakta Penting: Durasi pengeraman standar untuk telur ayam biasa adalah sekitar 21 hari, asalkan suhu tetap terjaga stabil antara 37.5 hingga 39.5 derajat Celsius.

Perawatan Selama Fase Angkrem

Meskipun naluri mengerami sudah ada pada ayam, peran manusia dalam menyediakan lingkungan yang mendukung akan sangat menentukan tingkat keberhasilan penetasan. Ayam yang terganggu selama proses angkrem berpotensi meninggalkan sarangnya, yang dapat menyebabkan telur menjadi dingin dan gagal menetas.

Kebutuhan Dasar Induk Ayam Angkrem

  1. Ketenangan Absolut: Letakkan kandang pengeraman di area yang jauh dari keramaian, suara keras, atau predator.
  2. Akses Pangan dan Minum: Meskipun ia akan meninggalkan sarang sebentar untuk makan dan minum (biasanya 1-2 kali sehari), pastikan makanan dan air segar selalu tersedia dekat sarang agar ia tidak perlu berjalan jauh. Pakan yang diberikan harus kaya nutrisi, terutama protein dan kalsium.
  3. Kualitas Sarang: Sarang harus kering, empuk, dan memiliki ukuran yang cukup agar induk bisa menutupi semua telurnya secara merata tanpa ada yang terdorong keluar.
  4. Pemeriksaan Telur (Opsional): Peternak berpengalaman mungkin perlu melakukan peneropongan (candling) setelah hari ke-7 hingga ke-14 untuk memastikan perkembangan embrio berjalan normal dan membuang telur yang infertil atau mati.

Mengatasi Ayam yang Ingin Angkrem (Siklus Dihentikan)

Jika tujuan peternakan adalah memaksimalkan produksi telur konsumsi, maka perilaku angkrem harus segera diatasi. Proses menghentikan insting angkrem ini sering disebut "mematahkan" angkrem. Cara yang paling umum dan efektif adalah dengan memberikan kejutan fisik dan lingkungan.

Salah satu metode populer adalah dengan menempatkan ayam tersebut di kandang pengistirahatan (battery cage) yang terpisah dari kandang utama. Ayam ini harus diposisikan di mana ia tidak bisa bersarang. Pakan dan minum harus diberikan seperti biasa, namun ia harus dibiarkan berdiri tanpa alas yang nyaman selama 2 hingga 3 hari. Perubahan mendadak ini akan mengganggu hormon yang memicu perilaku angkrem. Dalam banyak kasus, setelah 3 hari "terapi kejut" ini, ayam akan menyerah dan kembali mencari makan serta, yang terpenting, kembali bertelur dalam waktu seminggu.

🏠 Homepage