Ari-ari, atau dalam istilah medis dikenal sebagai plasenta, adalah organ sementara yang luar biasa penting dalam kehamilan mamalia, termasuk manusia. Organ ini tumbuh di dalam rahim (uterus) selama masa kehamilan dan memiliki peran vital dalam menjaga kehidupan serta perkembangan janin dari konsepsi hingga kelahiran.
Secara harfiah, ari-ari adalah struktur yang berkembang dari sel-sel yang sama dengan janin. Ia bertindak sebagai 'paru-paru', 'ginjal', dan 'sistem pencernaan' janin sebelum organ-organ tersebut berfungsi sendiri. Proses pembentukannya dimulai segera setelah implantasi embrio pada dinding rahim. Ari-ari melekat pada dinding rahim ibu, sementara tali pusar (umbilicus) menghubungkannya dengan janin.
Meskipun sering disebut sebagai organ yang "dibuang" setelah melahirkan, peran biologisnya selama sembilan bulan sangatlah krusial. Tanpa plasenta yang berfungsi baik, kelangsungan hidup janin di dalam rahim hampir mustahil terjadi.
Fungsi ari-ari sangat beragam dan kompleks, menjadikannya salah satu organ temporer paling efisien di tubuh manusia. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:
Ini adalah fungsi paling mendasar. Ari-ari memfasilitasi transfer oksigen dari darah ibu ke darah janin, sekaligus membuang karbon dioksida dari janin kembali ke sistem peredaran darah ibu untuk dikeluarkan. Selain gas, semua nutrisi yang dibutuhkan janin—seperti glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral—diangkut melalui plasenta dari ibu.
Sama seperti ginjal pada orang dewasa, ari-ari bertanggung jawab menyaring produk sisa metabolisme janin (seperti urea) dan mengirimkannya kembali ke aliran darah ibu agar dapat diproses dan dibuang oleh tubuh ibu.
Ari-ari adalah pabrik hormon endokrin sementara. Hormon-hormon penting seperti Human Chorionic Gonadotropin (hCG) yang terdeteksi dalam tes kehamilan, Estrogen, Progesteron, dan Human Placental Lactogen (hPL) diproduksi oleh plasenta. Hormon-hormon ini sangat penting untuk mempertahankan kehamilan, merangsang pertumbuhan janin, serta mempersiapkan tubuh ibu untuk persalinan dan menyusui.
Plasenta bertindak sebagai penghalang (barrier) yang selektif. Ia melindungi janin dari bakteri dan patogen berbahaya yang mungkin ada dalam darah ibu. Selain itu, ia juga mentransfer antibodi (imunoglobulin G atau IgG) dari ibu ke janin, memberikan perlindungan pasif kepada bayi segera setelah lahir.
Setelah bayi lahir, ari-ari juga harus dikeluarkan dari rahim, sebuah proses yang disebut persalinan kala ketiga. Proses ini biasanya terjadi secara alami dalam waktu 5 hingga 30 menit setelah bayi lahir, meskipun kadang memerlukan bantuan medis.
Setelah dikeluarkan, ari-ari harus segera diperiksa oleh tenaga kesehatan untuk memastikan bahwa seluruh bagiannya telah keluar. Sisa jaringan plasenta yang tertinggal di dalam rahim dapat menyebabkan perdarahan hebat (postpartum hemorrhage) atau infeksi. Karena pentingnya pemeriksaan ini, dalam prosedur medis modern, ari-ari akan selalu diperiksa integritasnya.
Di berbagai budaya, ada tradisi tertentu terkait penguburan atau pembuangan ari-ari, seringkali dianggap sebagai "saudara kembar" bayi. Dalam konteks medis modern, ari-ari biasanya dibuang sebagai limbah biologis sesuai protokol kesehatan.
Fungsi ari-ari harus selalu dipantau selama kehamilan karena masalah pada organ ini dapat membahayakan ibu dan janin. Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan meliputi:
Singkatnya, ari-ari adalah keajaiban biologis yang memungkinkan kehidupan berkembang di lingkungan rahim. Perannya dalam pertukaran zat, perlindungan, dan produksi hormon menjadikannya komponen yang tidak tergantikan dalam perjalanan kehamilan manusia.