Di dunia buah-buahan, seringkali kita menemukan spesies yang memiliki kemiripan visual namun memiliki perbedaan mendasar dalam rasa, tekstur, dan asal-usul. Salah satu pasangan yang sering membingungkan adalah arbei (strawberry) dan murbei (mulberry). Meskipun keduanya tumbuh menjuntai atau merambat dan menghasilkan buah kecil berwarna merah gelap atau ungu, mereka berasal dari famili tanaman yang berbeda dan menawarkan pengalaman rasa yang unik.
Visualisasi perbandingan bentuk buah arbei (kiri) dan murbei (kanan).
Mengenal Arbei (Strawberry)
Arbei, atau yang dikenal secara ilmiah sebagai Fragaria ananassa, adalah buah yang sangat populer di seluruh dunia. Secara botani, arbei bukanlah buah beri sejati, melainkan buah agregat. Bagian daging buah yang kita konsumsi sebenarnya adalah dasar bunga yang membengkak, sementara biji-biji kecil yang terlihat di permukaannya adalah buah sejati.
Tanaman arbei tumbuh rendah ke tanah, seringkali dalam bentuk stolon yang menjalar. Buah arbei umumnya dipanen ketika matang berwarna merah cerah. Rasanya didominasi oleh keseimbangan manis dan sedikit asam, menjadikannya favorit untuk dimakan langsung, dibuat selai, atau sebagai penghias kue.
Memahami Murbei (Mulberry)
Berbeda dengan arbei, murbei berasal dari genus Morus. Terdapat tiga spesies utama: murbei putih (Morus alba), murbei hitam (Morus nigra), dan murbei merah (Morus rubra). Murbei tumbuh pada pohon yang bisa mencapai ukuran cukup besar, bukan tanaman merambat rendah seperti arbei.
Bentuk fisik murbei sangat unik. Buah ini adalah buah majemuk yang terbentuk dari sekumpulan bunga kecil yang menyatu saat matang. Inilah yang membuatnya terlihat seperti sosis kecil atau seikat jari-jari yang menggembung.
Perbedaan Mencolok Antara Keduanya
Meskipun keduanya sering dikelompokkan sebagai 'beri' dalam percakapan sehari-hari, perbedaan botani dan pengalaman memakannya sangat kontras:
- Asal Tanam: Arbei berasal dari tanaman rendah/merambat (Fragaria), sementara Murbei berasal dari pohon (Morus).
- Struktur Buah: Arbei memiliki biji di luar, sedangkan Murbei (seperti buah ara) memiliki struktur yang lebih padat dan bijinya berada di dalam.
- Rasa: Murbei hitam cenderung lebih manis dengan sedikit rasa asam yang kuat dan kadang sedikit pahit (tergantung varietas), sedangkan arbei memiliki profil rasa yang lebih segar dan asam yang dominan.
- Pemanfaatan Tradisional: Murbei hitam sering digunakan dalam pengobatan tradisional dan pemanfaatan daunnya sebagai makanan ulat sutra, sesuatu yang tidak umum dilakukan pada tanaman arbei.
Kandungan Gizi dan Manfaat
Baik arbei maupun murbei menawarkan profil nutrisi yang mengesankan, menjadikannya pilihan sehat. Keduanya kaya akan antioksidan, terutama antosianin (pigmen yang memberi warna merah dan ungu), yang sangat baik untuk kesehatan jantung dan melawan radikal bebas.
Arbei dikenal tinggi Vitamin C. Ketika Anda memakan segenggam arbei, Anda juga mendapatkan asupan serat yang baik untuk pencernaan. Keasamannya yang khas membantu meningkatkan selera makan.
Sementara itu, Murbei, terutama varietas hitam, seringkali mengandung antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan arbei. Murbei juga merupakan sumber zat besi dan Vitamin K yang baik. Di beberapa budaya Asia, murbei digunakan untuk mendukung kesehatan mata dan rambut.
Kesimpulannya, meskipun mata awam mungkin menyamakan arbei dan murbei karena kesamaan warna dan ukuran, memahami perbedaan kultivasi dan karakteristik rasa akan membantu Anda menikmati kedua buah lezat ini dengan benar. Baik Anda memilih kesegaran arbei atau kedalaman rasa murbei, keduanya adalah tambahan bernilai bagi pola makan sehat Anda.