Helm Arai dikenal sebagai salah satu merek helm premium dengan standar keselamatan dan kenyamanan tertinggi. Namun, harga barunya seringkali mematok harga yang cukup tinggi. Oleh karena itu, banyak penggemar motor memilih untuk mencari opsi arai second. Meskipun menawarkan penghematan signifikan, membeli helm bekas, terutama helm berteknologi tinggi seperti Arai, memerlukan ketelitian ekstra agar keamanan dan investasi Anda tidak sia-sia.
Membeli helm arai second bukanlah sekadar mencari helm murah. Ini adalah tentang mendapatkan produk berkualitas yang masih memberikan perlindungan optimal. Helm Arai dirancang untuk daya tahan, tetapi komponen vitalnya, terutama lapisan EPS (Expanded Polystyrene) di bagian dalam, sangat sensitif terhadap benturan sekecil apa pun, meskipun tidak terlihat dari luar.
1. Periksa Riwayat Benturan (The Crash Test)
Ini adalah hal paling krusial saat mencari arai second. Helm Arai, seperti semua helm berkualitas, memiliki masa pakai tertentu, namun benturan tunggal dapat langsung membuatnya tidak layak pakai. Sayangnya, kerusakan pada lapisan EPS seringkali tidak terlihat dari luar karena tertutup oleh shell luar (fiber atau komposit) dan padding interior. Selalu tanyakan dengan jujur kepada penjual mengenai riwayat penggunaan helm tersebut. Jika ada indikasi pernah jatuh atau terbentur keras, sebaiknya cari unit lain, seberapa pun bagus tampilannya.
2. Kondisi Interior dan Padding
Interior helm bekas adalah cerminan jujur dari pemakaiannya. Perhatikan:
- Kain/Busa Pipi (Cheek Pads) dan Liner: Apakah masih tebal dan kencang? Jika sudah sangat kempes, itu berarti helm sudah sangat sering dipakai, atau usianya sudah tua. Pad yang kempes mengurangi fungsi penguncian helm di kepala Anda.
- Bau: Helm yang terlalu bau apek, lembap, atau bau keringat yang sangat kuat menandakan perawatan yang buruk atau sering dipakai di lingkungan ekstrem. Meskipun padding Arai bisa diganti, biaya penggantian padding orisinal cukup mahal.
- Strap dan D-Ring/Ratchet: Pastikan tali pengikat (strap) dalam kondisi prima, tidak ada robekan, dan sistem pengunci (biasanya Double D-Ring pada Arai) berfungsi sempurna dan tidak aus.
3. Cek DOT, ECE, dan Tag Produksi
Helm Arai yang legal harus memiliki sertifikasi standar keamanan internasional seperti DOT (Amerika), ECE (Eropa), atau SNELL. Cari stiker atau cetakan sertifikasi ini di bagian belakang atau bawah helm. Selain itu, cari tag produksi (biasanya di bagian strap atau di dalam liner). Meskipun Arai tidak memiliki tanggal kedaluwarsa resmi seperti yang ditetapkan oleh beberapa produsen, komunitas umumnya merekomendasikan penggantian setiap 5 hingga 7 tahun sejak tanggal produksi karena degradasi material pelindung.
4. Keaslian dan Kecocokan Ukuran
Pasar helm premium sering dibayangi barang tiruan. Pastikan Anda membeli arai second dari sumber terpercaya atau lakukan pemeriksaan keaslian menyeluruh. Perhatikan detail jahitan, kualitas stiker ventilasi, dan berat helm. Arai yang asli memiliki bobot yang proporsional. Selain itu, helm harus pas di kepala Anda. Jika terlalu longgar, perlindungan akan berkurang drastis saat terjadi kecelakaan. Ukuran harus pas, terasa menekan lembut di semua sisi, namun nyaman.
5. Visor dan Mekanisme Putar (Pivot)
Visor Arai terkenal karena kualitas optiknya. Cek apakah visor asli (jika masih menggunakan yang asli) bebas dari goresan dalam yang mengganggu pandangan. Mekanisme buka-tutup visor (disebut SAI atau R75 di beberapa model) harus lancar tanpa macet. Jika Anda menemukan arai second dengan banyak goresan parah pada visor, pertimbangkan biaya penggantian visor baru, yang juga tidak murah.
Kesimpulan
Berburu helm arai second adalah usaha yang memuaskan jika dilakukan dengan benar. Anda bisa mendapatkan perlindungan kelas dunia dengan harga terjangkau. Kuncinya adalah transparansi penjual dan ketelitian pembeli. Jangan pernah berkompromi pada integritas struktural helm. Lebih baik membayar sedikit lebih mahal untuk unit yang terbukti sehat daripada mengorbankan keselamatan demi harga yang terlalu murah.