Anyang-anyangan, atau istilah medisnya disuria, adalah kondisi yang sangat mengganggu di mana seseorang merasa ingin buang air kecil terus-menerus namun hanya mengeluarkan sedikit urine atau terasa nyeri saat berkemih. Meskipun sering kali sifatnya sementara, kondisi ini bisa menjadi sangat melelahkan jika berlangsung lama, misalnya sampai tiga hari. Ketika gejala ini menetap lebih dari 48 jam, ini menjadi sinyal penting bahwa Anda perlu menaruh perhatian lebih serius terhadap kesehatan saluran kemih Anda.
Memahami bahwa anyang-anyangan sampai 3 hari bukanlah hal normal adalah langkah pertama menuju pemulihan. Durasi yang panjang ini biasanya mengindikasikan adanya infeksi yang lebih signifikan atau masalah struktural yang memerlukan intervensi medis. Jangan anggap remeh rasa tidak nyaman yang berlarut-larut ini, karena jika dibiarkan, komplikasi seperti penyebaran infeksi ke ginjal bisa terjadi.
Anyang-anyangan yang menetap selama tiga hari paling sering disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK). Namun, penyebabnya bisa bervariasi tergantung pada jenis kelamin dan kondisi kesehatan seseorang.
Penyebab paling dominan adalah bakteri yang menginfeksi uretra atau kandung kemih. Jika pengobatan antibiotik dimulai namun dihentikan terlalu cepat karena gejala sudah mereda (misalnya setelah satu hari), bakteri yang tersisa dapat berkembang biak kembali, menyebabkan gejala kembali muncul bahkan lebih kuat. Itulah mengapa penting untuk menyelesaikan seluruh dosis obat yang diresepkan dokter.
Jika infeksi awal tidak ditangani, bakteri dapat bergerak ke atas menuju ureter dan akhirnya mencapai ginjal, menyebabkan pielonefritis (infeksi ginjal). Gejala ini sering disertai demam tinggi, menggigil, dan nyeri pinggang hebat, yang secara otomatis akan membuat rasa tidak nyaman saat buang air kecil semakin parah dan bertahan lama.
Adanya batu ginjal atau batu kandung kemih yang bergerak dapat mengiritasi lapisan saluran kemih. Iritasi ini memicu peradangan dan spasme kandung kemih, menghasilkan rasa ingin buang air kecil yang konstan dan nyeri. Batu yang ukurannya kecil seringkali menyebabkan gejala yang fluktuatif namun terus ada selama batu tersebut masih berada di jalur keluarnya.
Pada pria, pembesaran prostat (BPH) dapat menekan uretra, menyebabkan kandung kemih tidak dapat kosong sempurna, yang memicu iritasi berulang. Sementara pada wanita, kondisi seperti vaginitis atau uretritis non-bakteri juga dapat menimbulkan gejala mirip ISK yang persisten.
Jika Anda telah mengalami anyang-anyangan selama tiga hari, langkah pertama yang harus diambil adalah berkonsultasi dengan profesional medis. Penanganan mandiri dengan banyak minum air mungkin membantu jika penyebabnya ringan, namun jika sudah menetap, diagnosis yang tepat sangat krusial.
Dokter biasanya akan meminta sampel urine untuk diuji. Tes ini bertujuan mengidentifikasi keberadaan bakteri, sel darah putih, dan menentukan sensitivitas bakteri terhadap antibiotik. Jangan menunda kunjungan ini, karena penundaan diagnosis dapat memperburuk prognosis.
Sambil menunggu penanganan medis, pastikan Anda tetap terhidrasi dengan baik. Minum banyak air membantu ‘membilas’ bakteri dari saluran kemih. Hindari minuman yang bersifat iritatif seperti kopi, minuman bersoda, dan minuman beralkohol karena dapat memperparah iritasi kandung kemih.
Jika dokter mendiagnosis ISK, pastikan Anda mengonsumsi antibiotik sesuai dosis dan durasi yang ditentukan, bahkan jika Anda merasa sudah sembuh total setelah satu atau dua hari. Kegagalan menyelesaikan terapi adalah penyebab utama gejala anyang-anyangan kembali muncul.
Mengalami anyang-anyangan hingga tiga hari adalah kondisi yang memerlukan evaluasi medis untuk memastikan akar masalahnya teridentifikasi dan diobati dengan benar. Kesehatan saluran kemih sangat penting untuk kualitas hidup sehari-hari, jadi jangan ragu mencari bantuan profesional saat gejala berlangsung lebih dari batas normal yang dapat ditoleransi tubuh.