Anyang-anyangan, atau sensasi ingin buang air kecil terus-menerus namun hanya sedikit yang keluar, seringkali diasosiasikan dengan kondisi tertentu. Meskipun kondisi ini umum dialami oleh wanita, banyak lelaki juga merasakan gejala yang sama. Bagi pria, anyang-anyangan dapat menjadi indikasi adanya masalah pada saluran kemih, kandung kemih, atau prostat. Memahami penyebabnya adalah langkah pertama menuju penanganan yang efektif.
Gejala utama dari anyang-anyangan adalah dorongan tiba-tiba dan sering untuk berkemih, disusul dengan keluarnya urine dalam volume yang sangat kecil. Kondisi ini sering disertai rasa tidak nyaman, nyeri, atau sensasi terbakar (disuria) saat berkemih. Jika gejala ini berlangsung kronis, kualitas hidup seorang lelaki bisa sangat terganggu, terutama dalam hal tidur dan aktivitas sosial.
Berbeda dengan wanita yang lebih rentan terhadap Infeksi Saluran Kemih (ISK) karena anatomi uretra yang lebih pendek, pada lelaki, anyang-anyangan sering kali berkaitan dengan struktur di sekitar saluran kemih, terutama prostat.
Meskipun lebih jarang, lelaki juga bisa terkena ISK. ISK pada pria sering kali dikaitkan dengan adanya kelainan struktural atau masalah prostat yang memicu retensi urine parsial, yang kemudian menjadi tempat bakteri berkembang biak. Rasa nyeri saat buang air kecil sangat dominan pada kasus ini.
Ini adalah penyebab paling umum pada pria di atas usia 50 tahun. Prostat mengelilingi uretra. Ketika membesar (BPH), ia menekan uretra, menghambat aliran urine sepenuhnya. Kandung kemih mencoba mengosongkan diri berkali-kali (menyebabkan anyang-anyangan), namun karena sumbatan, hasilnya hanya sedikit urine yang keluar.
Peradangan pada kelenjar prostat, baik akibat infeksi bakteri (prostatitis akut atau kronis) maupun tanpa infeksi, dapat menyebabkan iritasi hebat pada kandung kemih dan uretra. Ini memicu keinginan buang air kecil yang mendesak dan menyakitkan.
Kondisi ini terjadi ketika otot kandung kemih berkontraksi secara tidak normal dan tiba-tiba, bahkan ketika kandung kemih belum penuh. Meskipun OAB tidak selalu disebabkan oleh masalah prostat, gejala urgensi (dorongan kuat) dan frekuensi tinggi (anyang-anyangan) sangat menonjol.
Konsumsi kafein berlebihan (kopi, teh, minuman energi) dan alkohol bersifat diuretik dan iritan bagi kandung kemih, yang dapat memperburuk gejala anyang-anyangan pada hampir semua pria.
Mengatasi anyang-anyangan memerlukan identifikasi akar masalahnya. Jangan menunda pemeriksaan medis jika gejala ini disertai demam, darah dalam urine (hematuria), atau nyeri hebat di punggung bawah.
Diagnosis pasti seringkali membutuhkan pemeriksaan fisik, tes urine, dan mungkin tes pencitraan atau uroflowmetri. Dokter mungkin akan merekomendasikan:
Penanganan yang tepat akan membantu memulihkan kenyamanan Anda dalam beraktivitas sehari-hari dan memastikan kesehatan saluran kemih tetap terjaga.