Apa Itu Anyang-anyangan?
Anyang-anyangan, dalam istilah medis dikenal sebagai disuria, adalah sensasi nyeri, perih, atau rasa tidak nyaman saat buang air kecil. Gejala ini sering dikaitkan dengan Infeksi Saluran Kemih (ISK). Meskipun ISK lebih umum terjadi pada wanita karena anatomi uretra yang lebih pendek, pria juga dapat mengalaminya. Pada pria, ISK sering kali menandakan adanya masalah struktural atau komplikasi yang lebih serius.
Bagi pria, anyang-anyangan yang terjadi secara tiba-tiba atau berulang memerlukan perhatian medis serius karena dapat menjadi indikasi peradangan pada uretra (uretritis), kandung kemih (sistitis), atau yang paling mengkhawatirkan, prostatitis (infeksi pada kelenjar prostat).
Penyebab Utama Anyang-anyangan pada Pria
Berbeda dengan wanita, pada pria, penyebab tersering ISK dan disuria biasanya berkaitan dengan obstruksi atau komplikasi. Berikut adalah beberapa penyebab utama anyang-anyangan pada populasi pria:
- Prostatitis (Peradangan Prostat): Ini adalah penyebab ISK yang paling umum pada pria di bawah usia 50 tahun. Pembengkakan atau infeksi pada kelenjar prostat dapat menekan uretra dan menyebabkan nyeri saat berkemih, serta sering buang air kecil.
- Uretritis: Peradangan pada uretra sering disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia atau gonore. Gejala khasnya adalah rasa terbakar saat urine keluar.
- Batu Saluran Kemih: Batu yang bergerak dari ginjal menuju kandung kemih dapat mengiritasi dinding saluran kemih saat melewati uretra, memicu rasa sakit dan anyang-anyangan.
- Pembesaran Prostat Jinak (BPH): Pada pria yang lebih tua, pembesaran prostat dapat menghambat aliran urine, menyebabkan retensi urine yang menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri untuk berkembang biak dan menyebabkan ISK sekunder.
- Penggunaan Kateter: Pemasangan kateter dalam jangka waktu tertentu meningkatkan risiko masuknya bakteri ke dalam saluran kemih.
Gejala Pendamping yang Perlu Diwaspadai
Jika Anda mengalami anyang-anyangan, penting untuk memperhatikan gejala penyerta lain yang mengarah pada diagnosis yang tepat:
- Frekuensi dan Urgensi: Dorongan untuk buang air kecil sangat kuat dan sering, namun urine yang keluar sedikit.
- Hematuria: Adanya darah dalam urine (urine berwarna merah muda atau kecoklatan).
- Nyeri Panggul atau Perineum: Nyeri yang dirasakan di area antara skrotum dan anus, sangat khas pada kasus prostatitis.
- Demam dan Menggigil: Ini menunjukkan infeksi yang mungkin telah menyebar (pielonefritis jika sudah mencapai ginjal).
- Nyeri Ejakulasi: Rasa sakit yang muncul saat ejakulasi juga dapat menjadi tanda adanya infeksi prostat.
Langkah Penanganan dan Pencegahan
Karena anyang-anyangan pada pria seringkali berkaitan dengan kondisi yang lebih kompleks, diagnosis dini oleh dokter sangat krusial. Jangan menunda pemeriksaan jika gejala berlangsung lebih dari 24 jam.
Penanganan Medis
Pengobatan akan sangat bergantung pada penyebabnya. Dokter mungkin akan melakukan tes urine untuk mengidentifikasi bakteri dan jenis antibiotik yang paling efektif. Jika penyebabnya adalah IMS, pengobatan akan difokuskan pada eradikasi patogen tersebut. Untuk kasus prostat yang meradang (prostatitis), pengobatan antibiotik mungkin memerlukan durasi yang lebih lama.
Upaya Pencegahan di Rumah
Meskipun pengobatan medis adalah kunci, beberapa kebiasaan dapat membantu mengurangi risiko kekambuhan:
- Hidrasi Cukup: Minum air putih dalam jumlah yang memadai membantu mengencerkan urine dan "membilas" bakteri keluar dari saluran kemih.
- Kebersihan Area Genital: Selalu bersihkan area penis dari arah depan ke belakang setelah buang air besar.
- Hindari Iritan: Batasi konsumsi kopi, alkohol, dan minuman berkarbonasi yang dapat mengiritasi kandung kemih.
- Pengosongan Kandung Kemih Tuntas: Pastikan kandung kemih benar-benar kosong setiap kali Anda berkemih.