Rosella, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Hibiscus sabdariffa, adalah tanaman yang sangat populer berkat kelopak bunganya (kaliks) yang berwarna merah pekat. Warna mencolok inilah yang menjadi kunci utama nilai kesehatan dari rosella, dan senyawa di baliknya adalah antosianin. Antosianin merupakan pigmen alami yang tergolong dalam kelompok flavonoid, dan mereka bertanggung jawab memberikan warna merah, ungu, hingga biru pada banyak buah dan sayuran.
Pada rosella, konsentrasi antosianin sangat tinggi, terutama pada varietas yang memiliki warna merah tua atau ungu pekat. Secara kimiawi, antosianin adalah glikosida, yang berarti molekul gula terikat pada molekul aglikon (disebut antosianidin). Varietas rosella umumnya kaya akan Cyanidin-3-sambubioside dan Delphinidin-3-sambubioside. Senyawa-senyawa ini tidak hanya berfungsi sebagai pewarna alami yang menarik perhatian, tetapi juga membawa manfaat biologis yang signifikan bagi tubuh manusia.
Proses ekstraksi antosianin dari rosella seringkali dilakukan menggunakan air panas (infus atau seduhan) karena senyawa ini larut dalam air. Inilah sebabnya mengapa minuman teh rosella (disebut juga Sorrel atau Bissap di berbagai belahan dunia) memiliki warna merah cerah dan rasa asam yang khas. Tingkat keasaman (pH) lingkungan sangat mempengaruhi warna antosianin; semakin asam, warnanya cenderung merah cerah, seperti yang kita lihat pada seduhan rosella.
Pemanfaatan rosella dalam pengobatan tradisional bukanlah isapan jempol belaka. Studi ilmiah modern mulai mengungkap mekanisme di balik khasiatnya, yang sebagian besar dikaitkan dengan aktivitas antioksidan kuat dari antosianin.
Sebagai antioksidan, antosianin rosella bekerja dengan menetralkan radikal bebas berbahaya dalam tubuh. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan seluler, penuaan dini, dan memicu berbagai penyakit kronis. Dengan mengonsumsi rosella, kita memberikan "pasukan" pelindung bagi sel-sel tubuh kita.
Salah satu temuan paling konsisten mengenai teh rosella adalah kemampuannya membantu menurunkan tekanan darah pada individu dengan hipertensi ringan hingga sedang. Mekanismenya diduga melibatkan sifat diuretik alami serta kemampuannya untuk mengendurkan pembuluh darah (efek vasodilatasi).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rosella dapat memengaruhi metabolisme lipid. Senyawa ini mungkin membantu mengurangi kadar kolesterol LDL ("jahat") dan trigliserida, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Selain itu, rosella sering dikaitkan dengan penurunan berat badan karena sifatnya yang membantu mengatur nafsu makan dan fungsi pencernaan.
Sifat anti-inflamasi dari antosianin sangat berharga dalam mengurangi peradangan kronis di dalam tubuh. Peradangan yang berkelanjutan sering menjadi akar dari banyak penyakit modern.
Memanfaatkan khasiat antosianin rosella sangat mudah. Bentuk paling umum adalah seduhan kering (teh), di mana sekitar 5-10 gram kelopak kering diseduh dalam air panas. Namun, rosella juga dapat diolah menjadi:
Meskipun rosella menawarkan segudang manfaat berkat kandungan antosianinnya yang melimpah, penting untuk diingat bahwa konsumsi berlebihan, terutama dalam bentuk ekstrak pekat, harus didiskusikan dengan profesional kesehatan. Bagi kebanyakan orang, menikmati teh rosella secara teratur sebagai bagian dari pola makan seimbang adalah cara yang lezat dan alami untuk meningkatkan asupan antioksidan pelindung tubuh.