Tes antigen telah menjadi salah satu alat skrining utama dalam menghadapi berbagai penyakit menular, khususnya yang disebabkan oleh virus. Setelah Anda menjalani proses pengambilan sampel (biasanya usap hidung atau tenggorokan) dan menunggu hasilnya, pertanyaan yang paling sering muncul adalah: "Antigen diapain?". Pertanyaan ini merujuk pada langkah-langkah lanjutan yang harus diambil berdasarkan hasil tes tersebut.
Memahami apa yang harus dilakukan selanjutnya sangat krusial, baik hasilnya positif maupun negatif, untuk memutus rantai penularan dan memastikan kesehatan diri sendiri serta orang-orang di sekitar Anda.
Ilustrasi: Strip tes antigen dengan indikasi hasil.
Hasil positif berarti alat tes mendeteksi adanya antigen (protein) dari patogen yang dicari dalam sampel Anda. Ini menandakan kemungkinan besar Anda sedang terinfeksi aktif. Langkah selanjutnya harus segera dilakukan:
Hasil negatif menunjukkan bahwa antigen tidak terdeteksi pada saat tes dilakukan. Namun, ini tidak selalu berarti Anda 100% bebas dari infeksi, terutama jika Anda baru terpapar atau berada dalam masa inkubasi:
Mengapa hasil tes antigen memerlukan tindak lanjut yang berbeda? Tes antigen bekerja dengan mendeteksi fragmen protein spesifik dari virus, yang biasanya banyak ditemukan saat seseorang sedang berada pada puncak infeksius (banyak virus aktif dalam tubuh). Kecepatannya adalah keunggulan utamanya.
Namun, sensitivitas tes antigen umumnya lebih rendah dibandingkan tes PCR (Polymerase Chain Reaction), yang mendeteksi materi genetik virus (RNA). Jika hasil antigen meragukan atau ada ketidaksesuaian antara hasil tes dan kondisi klinis Anda, dokter akan merekomendasikan tes PCR sebagai metode konfirmasi definitif.
Intinya, setelah mengetahui hasil tes antigen, langkah "antigen diapain" adalah menerapkan tindakan pencegahan sesuai hasilnya. Hasil positif menuntut tanggung jawab isolasi segera, sementara hasil negatif menuntut kewaspadaan berkelanjutan sambil menunggu apakah perlu dilakukan pengujian ulang berdasarkan riwayat paparan Anda. Selalu rujuk pada protokol kesehatan resmi yang berlaku di wilayah Anda untuk mendapatkan arahan yang paling akurat.