Dalam hiruk pikuk kehidupan masyarakat Romawi kuno, setiap jam makan memiliki makna sosial dan ritualnya sendiri. Salah satu istilah yang mungkin terdengar asing namun sangat penting dalam struktur hari mereka adalah "Ante Prandium". Secara harfiah, frasa Latin ini berarti "sebelum makan siang". Namun, makna di baliknya jauh lebih kaya, merujuk pada periode waktu, aktivitas, dan bahkan hidangan ringan yang dikonsumsi sebelum jamuan utama siang hari.
Berbeda dengan konsep sarapan modern yang seringkali cepat dan praktis, kebiasaan makan Romawi sangat terstruktur. Makan siang atau prandium biasanya diadakan sekitar tengah hari atau sedikit lebih awal. Periode ante prandium adalah masa transisi dari pagi yang penuh dengan urusan publik (seperti mengunjungi klien atau Forum) menuju istirahat makan siang.
Aktivitas pada masa ante prandium sangat bervariasi tergantung pada status sosial seseorang. Bagi seorang senator atau warga kaya, periode ini mungkin diisi dengan pertemuan bisnis ringan atau penerimaan tamu kehormatan. Bagi masyarakat umum, ini bisa menjadi waktu terakhir untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum jeda makan.
Namun, fokus utama istilah ini seringkali merujuk pada konsumsi makanan ringan. Dalam budaya Romawi, mereka cenderung makan berat pada malam hari (cena). Makan siang (prandium) adalah penyegaran singkat, dan apa yang mereka santap sebelum itu haruslah ringan dan tidak memberatkan.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun konsep ante prandium berlaku untuk semua orang, cara pelaksanaannya sangat berbeda antara kelas atas dan kelas bawah. Seorang patrician mungkin menghabiskan waktu ini untuk melakukan salutatio (ritual kunjungan pagi dari klien mereka), yang seringkali diselingi dengan minuman ringan seperti air madu atau anggur encer. Kunjungan sosial ini adalah bagian integral dari menjaga jaringan pengaruh.
Di sisi lain, bagi para budak atau pekerja kasar, ante prandium hanyalah jeda singkat di antara pekerjaan fisik yang berat sebelum mereka menerima jatah makanan siang mereka. Mereka tidak memiliki kemewahan untuk menyajikan hidangan ringan yang spesifik; prioritas mereka adalah hidrasi dan pengisian energi minimal sebelum kembali bekerja.
Ketika waktu prandium tiba, fokus beralih dari urusan bisnis atau pekerjaan ke makanan itu sendiri. Berbeda dengan cena (makan malam) yang mewah dan panjang, prandium cenderung lebih cepat dan seringkali dilakukan sambil berdiri atau duduk santai. Makanan yang disajikan selama prandium sedikit lebih substansial daripada sajian ante prandium, namun masih jauh dari kemewahan hidangan utama malam hari.
Dengan memahami istilah ante prandium, kita mendapatkan wawasan tentang ritme harian masyarakat Romawi. Itu adalah jendela waktu yang penting, menjembatani aktivitas pagi yang formal dengan istirahat makan siang yang sederhana, mencerminkan struktur waktu dan hierarki sosial yang sangat melekat dalam peradaban kuno tersebut. Studi terhadap istilah-istilah kecil seperti ini membantu merekonstruksi kehidupan sehari-hari mereka dengan lebih akurat.