Ikon representasi Anis Merah
Anis Merah (Zoothera citrina) adalah salah satu burung kicau favorit di Indonesia karena suara merdunya yang khas. Namun, seperti burung peliharaan lainnya, Anis Merah rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah diare atau sering disebut mencret. Kondisi ini tidak boleh diabaikan karena dapat menyebabkan dehidrasi parah dan melemahnya stamina burung.
Secara umum, mencret pada Anis Merah ditandai dengan keluarnya kotoran yang tidak berbentuk padat (biasanya encer, berbusa, atau bahkan mengandung lendir/darah) yang keluar dari kloaka. Kotoran yang sehat seharusnya memiliki tiga komponen: bagian padat berwarna hijau kehitaman, bagian putih (asam urat), dan sedikit cairan bening.
Ketika Anis Merah mencret, keseimbangan mikrobiologi dalam saluran pencernaannya terganggu. Hal ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, parasit, atau yang paling sering terjadi, kesalahan dalam manajemen pakan dan lingkungan.
Untuk mengatasi masalah ini secara efektif, kita perlu mengidentifikasi akar permasalahannya. Berikut adalah beberapa penyebab umum mencret pada Anis Merah:
Ini adalah penyebab paling sering. Pemberian EF (Extra Food) yang terlalu banyak atau kurang berkualitas, seperti ulat hongkong yang terlalu banyak, dapat memicu diare. Selain itu, serangga yang baru didapat dari alam mungkin membawa residu kimia atau parasit. Kebersihan wadah pakan dan minum juga sangat berpengaruh. Air minum yang kotor adalah sarang bakteri penyebab diare.
Anis Merah sensitif terhadap perubahan mendadak, baik itu pemindahan lokasi kandang, suara bising, atau perubahan suhu drastis (misalnya kedinginan saat malam hari). Stres dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terserang infeksi pencernaan.
Infeksi seperti kolibacillosis (E. coli) atau koksidiosis seringkali menjadi penyebab mencret yang lebih serius dan membutuhkan penanganan medis. Ciri kotoran yang mengarah ke infeksi seringkali disertai lendir atau bercak darah.
Setelah mengidentifikasi adanya gejala, tindakan cepat harus dilakukan untuk mencegah dehidrasi dan perkembangan penyakit lebih lanjut:
Jika dalam 1-2 hari penanganan awal tidak menunjukkan perbaikan, pertimbangkan penggunaan obat. Beberapa obat alami yang bisa dicoba antara lain air rebusan daun jambu biji atau ekstrak daun saga, yang dikenal memiliki sifat antidiare.
Namun, jika diare parah dan kotoran berdarah, penggunaan antibiotik yang direkomendasikan untuk burung (misalnya yang mengandung Amprolium untuk koksidiosis atau golongan Tetrasiklin untuk bakteri) harus dilakukan sesuai dosis yang dianjurkan. Selalu ikuti petunjuk penggunaan atau saran dari pakar burung.
Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Pastikan Anis Merah Anda selalu mendapatkan pakan yang bergizi seimbang, air minum yang bersih setiap saat, serta lingkungan hidup yang nyaman dan bebas stres. Dengan perawatan yang tepat, Anis Merah kesayangan Anda akan segera kembali gacor.