Kicauan terbatas pada bunyi "cit" yang berulang.
Anis Merah (Zoothera citrina) adalah salah satu burung kicau favorit di kalangan penghobi Indonesia. Dikenal dengan postur elegan dan variasi lagunya yang kaya, burung ini sering menjadi primadona dalam kontes. Namun, banyak pemilik yang mengalami frustrasi ketika Anis Merah kesayangan mereka tiba-tiba hanya mengeluarkan satu jenis bunyi monoton: bunyi "cit" yang sederhana dan berulang.
Fenomena "Anis Merah cuma bunyi cit" ini bukanlah hal yang aneh, tetapi merupakan sinyal bahwa ada sesuatu yang kurang optimal dalam perawatan, lingkungan, atau kondisi mental burung tersebut. Memahami akar masalahnya adalah langkah pertama untuk mengembalikan variasi kicauan yang kita harapkan.
Bunyi "cit" dalam konteks Anis Merah biasanya merujuk pada suara isyarat atau suara komunikasi dasar. Jika ini menjadi satu-satunya vokalisasi, penyebabnya bisa sangat beragam:
Lingkungan yang baru, kehadiran predator (walaupun hanya kucing tetangga yang terlihat), atau suara keras mendadak dapat membuat Anis Merah merasa terancam. Dalam kondisi tertekan, burung akan membatasi energinya untuk berkicau merdu dan memilih mengeluarkan suara peringatan atau suara kontak sederhana seperti "cit".
Kesehatan yang menurun adalah penyebab utama hilangnya volume dan variasi kicauan. Jika burung sedang sakit, mengalami infeksi pernapasan ringan, atau kekurangan nutrisi esensial, pita suaranya (syarynx) mungkin tidak mampu memproduksi nada tinggi atau lagu kompleks. Perhatikan apakah ada perubahan pada nafsu makan, kotoran, atau keaktifan fisiknya.
Mabung adalah proses menguras energi yang signifikan. Selama proses ini, burung cenderung menjadi lebih pendiam. Mereka akan menghemat energi untuk menumbuhkan bulu baru, dan kicauan yang kompleks biasanya terhenti total atau hanya menyisakan suara dasar seperti "cit". Jangan paksakan burung untuk berkicau selama mabung.
Pemberian pakan yang monoton atau kurang gizi dapat memengaruhi kualitas suara. Anis Merah membutuhkan variasi, terutama asupan protein (jangkrik, ulat) dan buah-buahan segar untuk menjaga stamina dan volume suaranya. Kekurangan vitamin tertentu juga dapat mempengaruhi pita suara.
Jika burung jarang mendengar kicauan Anis Merah lain yang berkualitas atau suara burung masteran yang bervariasi, ia mungkin kehilangan "ide" untuk berkicau. Burung kicau belajar melalui imitasi. Jika lingkungan auditifnya hanya diisi oleh suara "cit" miliknya sendiri, ia tidak akan termotivasi untuk mengembangkan variasi.
Setelah mengidentifikasi kemungkinan penyebab, langkah selanjutnya adalah menerapkan solusi yang tepat. Fokus utama harus selalu pada kenyamanan dan kesehatan burung:
Jika burung sudah sehat dan lingkungan aman, saatnya mengembalikan variasi lagu. Gunakan pemutaran rekaman suara (masteran) dengan kualitas audio tinggi:
Kesabaran adalah kunci utama dalam menangani Anis Merah yang sedang "mogok" berkicau. Perubahan signifikan biasanya tidak terjadi dalam semalam. Perhatikan respons burung terhadap setiap perubahan perawatan. Jika Anis Merah Anda kembali ceria, aktif bergerak, dan mulai mengeluarkan variasi nada selain "cit" yang monoton, berarti usaha Anda mulai membuahkan hasil. Fokus pada membuat burung nyaman, maka kicauan merdunya akan kembali mengisi hari Anda.