Ilustrasi: Anis Kembang yang sedang gacor dan aktif.
Anis kembang (Punglor) adalah salah satu burung kicau favorit di Indonesia karena suara merdu dan variasinya yang indah. Namun, bagi para kicaumania, menghadapi burung kesayangan yang tiba-tiba mengalami penurunan performa, terutama **anis kembang kurang birahi**, bisa sangat membuat frustrasi. Kondisi kurang birahi ini seringkali ditandai dengan burung yang malas berkicau, hanya mengeluarkan suara monoton, atau bahkan mogok bunyi sama sekali.
Birahi adalah kondisi puncak gairah seksual dan performa burung. Ketika anis kembang kurang birahi, ini bukan sekadar masalah kemalasan, melainkan respons terhadap berbagai faktor lingkungan, nutrisi, atau kondisi fisik. Memahami penyebabnya adalah langkah pertama untuk mengatasinya.
Nutrisi yang tidak seimbang adalah biang keladi utama. Anis kembang membutuhkan komposisi protein, lemak, dan vitamin yang tepat untuk menjaga stamina dan hormon. Pemberian voer yang terlalu dominan tanpa didukung asupan ekstra seperti serangga segar (jangkrik, kroto) dapat menyebabkan kekurangan energi untuk "beraksi". Kekurangan EF (Extra Fooding) seringkali membuat burung lesu dan kehilangan semangat berkicau.
Keseimbangan antara panas matahari (penjemuran) dan kelembapan (mandi) sangat krusial. Terlalu banyak di dalam rumah tanpa paparan sinar UV yang cukup dapat menekan hormon. Sebaliknya, penjemuran berlebihan di bawah terik matahari tanpa jeda dapat menyebabkan dehidrasi dan kelelahan, yang dampaknya juga menurunkan birahi.
Anis kembang sangat sensitif terhadap lingkungannya. Pindah lokasi mendadak, suara bising yang konstan, atau melihat burung betina terlalu sering tanpa ada proses "penjodohan" yang terstruktur dapat memicu stres. Stres kronis akan menghabiskan energi burung dan mengabaikan kebutuhan untuk berkicau secara maksimal.
Setelah mengidentifikasi kemungkinan penyebab, saatnya menerapkan strategi pemulihan birahi. Proses ini membutuhkan kesabaran karena sifatnya bertahap.
Tingkatkan frekuensi dan variasi Extra Fooding. Berikan kroto segar 2-3 kali seminggu dalam porsi yang wajar. Tambahkan juga ulat hongkong (UH) atau jangkrik dalam jumlah terbatas. Jangan lupa berikan multivitamin khusus burung kicau, terutama yang mengandung zat perangsang alami (seperti vitamin E atau herbal tertentu) secara berkala sesuai dosis anjuran.
Jadwalkan penjemuran rutin di pagi hari (sebelum jam 9 pagi) sekitar 1-2 jam. Setelah itu, pindahkan burung ke tempat yang teduh namun masih terdengar suara burung lain (proses penggembiran). Frekuensi mandi juga perlu diperhatikan; mandi membantu merelaksasi burung dan menyegarkan bulu.
Untuk memancing naluri berkicau, gunakan metode masteran. Putar rekaman suara anis kembang jantan yang sangat gacor. Jika kondisi memungkinkan, lakukan umbar (trek) dengan sesama anis kembang jantan yang birahinya sedang bagus, namun pastikan jarak aman dan pengawasan ketat untuk menghindari perkelahian fisik.
Mengatasi **anis kembang kurang birahi** memerlukan ketelitian observasi. Setiap burung memiliki karakter respons yang berbeda terhadap perubahan lingkungan. Dengan penanganan nutrisi, penjemuran, dan lingkungan yang tepat, burung kesayangan Anda niscaya akan kembali menunjukkan performa gacornya.