Ilustrasi visualisasi Anis Kembang jantan matang.
Anis Kembang (Zoothera citrina) merupakan salah satu burung kicau favorit di kalangan penghobi Nusantara. Namun, mendapatkan dan merawat anis kembang jantan dewasa yang berkualitas memerlukan pemahaman mendalam, terutama terkait karakteristik fisik, perilaku, dan kemampuan vokalnya. Burung jantan dewasa yang mapan biasanya mudah dikenali dari postur tubuhnya yang tegap, mental yang prima, serta suara kicauan yang merdu dan bervariasi.
Membedakan jantan dewasa dari betina atau burung muda adalah langkah awal krusial. Pada Anis Kembang, perbedaan dimorfisme seksual tidak selalu ekstrem seperti burung lain, tetapi ada beberapa indikator penting. Jantan dewasa cenderung memiliki warna bulu yang lebih cerah dan tegas. Warna oranye pada dada dan perutnya akan tampak lebih pekat, kontras dengan warna hitam kebiruan pada punggung dan kepalanya.
Salah satu ciri paling menonjol pada jantan dewasa yang siap birahi atau sedang dalam kondisi puncak adalah 'jambul' atau jambul mahkota yang sering ia tegakkan saat merasa percaya diri atau saat ingin menunjukkan dominasi. Selain itu, ukuran tubuh jantan umumnya sedikit lebih besar dan memiliki postur yang lebih tegap dibandingkan betina.
Kicauan adalah aset utama dari anis kembang. Anis kembang jantan dewasa yang telah melewati masa remaja akan memiliki repertoar lagu yang lebih kaya dan volume suara yang lebih keras (ngeplong). Kicauan yang baik dicirikan oleh variasi irama, variasi nada (cengkok), dan durasi nyanyian yang panjang tanpa jeda yang terlalu lama.
Memilih jantan dewasa berarti Anda memilih burung yang sudah memiliki "bank lagu". Burung muda atau jantan yang belum matang seringkali hanya mengeluarkan suara monoton atau belum stabil. Dalam konteks lomba, jantan dewasa yang terpantau memiliki isian yang lengkap dan mampu mengeluarkan tembakan keras (volume tinggi) sangat dihargai.
Mental adalah fondasi bagi performa burung kicau. Anis kembang jantan dewasa yang sehat dan mapan menunjukkan perilaku yang aktif, tidak mudah panik, dan memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi saat digantang di lapangan. Mereka cenderung cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan tidak memerlukan waktu lama untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Perilaku khas yang sering diamati pada jantan dewasa adalah seringnya burung tersebut melakukan gerakan "nggaya" atau memamerkan diri, seperti mendongakkan kepala, mengibas-ngibaskan sayap sebentar, atau membusungkan dada, terutama ketika mendengar suara burung lain atau saat berinteraksi dengan pemiliknya.
Merawat anis kembang jantan dewasa memerlukan konsistensi dalam perawatan harian. Pakan utama harus dilengkapi dengan asupan protein hewani yang cukup, seperti jangkrik, ulat hongkong, atau kroto, untuk menjaga stamina dan kualitas suara. Namun, pemberian protein harus diatur agar tidak berlebihan yang dapat memicu over birahi dan masalah kesehatan seperti nyilet.
Proses pemandian juga vital. Anis Kembang menyukai air, dan mandi teratur membantu menjaga kebersihan bulu serta merangsang pertumbuhan bulu yang sehat. Penjemuran di bawah sinar matahari pagi (sekitar 1-2 jam) sangat dianjurkan karena sinar UVB membantu metabolisme kalsium dan memberikan energi yang dibutuhkan untuk berkicau sepanjang hari.
Perlu diingat bahwa meskipun sudah dewasa, burung ini tetap rentan stres. Tempatkan kandang di lokasi yang tenang namun tetap mendapatkan pemandangan yang memadai agar burung merasa aman namun tidak bosan. Stabilitas lingkungan sangat mendukung agar Anis Kembang jantan dewasa Anda selalu dalam kondisi prima, siap berkicau kapan pun diminta.
Secara keseluruhan, memelihara Anis Kembang jantan dewasa adalah investasi bagi para pencinta kicau sejati. Dengan identifikasi yang benar dan perawatan yang tepat, burung ini akan memberikan kepuasan estetika melalui penampilannya dan kepuasan akustik melalui lantunan suaranya yang memukau.