Memelihara burung kicau memang membutuhkan dedikasi, dan ketika fokusnya adalah **anis kembang betina cas** (siap untuk dikawinkan atau sedang dalam kondisi puncak birahi), perawatan harus ditingkatkan secara signifikan. Anis kembang, atau Punglor Kembang (*Zoothera citrina*), dikenal dengan suara merdunya dan penampilannya yang eksotis. Namun, mencapai kondisi 'cas' pada betina memerlukan pemahaman mendalam mengenai nutrisi, lingkungan, dan psikologis burung.
Kondisi 'cas' pada anis kembang betina ditandai dengan beberapa indikator fisik dan perilaku. Secara fisik, kloaka betina akan terlihat lebih basah, sedikit membengkak, dan cenderung lebih terbuka. Secara perilaku, ia akan lebih aktif mencari pasangan, menunjukkan gelisah yang terarah, dan terkadang mengeluarkan suara panggilan khusus yang berbeda dari kicauan santai harian. Memahami kapan burung Anda mencapai fase ini sangat krusial untuk keberhasilan penangkaran atau bahkan untuk menjaga kesehatan optimalnya.
Mempersiapkan anis kembang betina agar mencapai kondisi birahi prima tidak bisa instan. Ini adalah hasil dari manajemen harian yang konsisten. Berikut adalah tiga pilar utama yang harus diperhatikan:
Pakan harian standar (biasanya voer berkualitas tinggi) harus dilengkapi saat mendekati masa birahi. Peningkatan protein dan lemak sehat sangat diperlukan. Untuk memicu kondisi cas, banyak penangkar menggunakan suplemen khusus yang kaya vitamin E dan zat besi.
Cahaya matahari adalah regulator utama siklus reproduksi burung. Anis kembang betina membutuhkan paparan sinar matahari pagi yang cukup (sekitar 30-60 menit) secara teratur untuk merangsang produksi hormon estrogen dan testosteron dalam tubuhnya.
Selain itu, suasana sangkar harus mendukung kenyamanan. Pastikan sangkar bersih, memiliki sarana mandi yang memadai (untuk menjaga kelembaban bulu), dan diletakkan di lokasi yang tenang saat mendekati puncak birahi agar burung tidak stres. Stres adalah musuh terbesar kondisi cas.
Bagi pemelihara baru, sering terjadi kebingungan antara burung yang hanya sedang fit dengan burung yang benar-benar sudah masuk fase siap kawin (cas).
Birahi ringan biasanya ditandai dengan burung yang lebih aktif berkicau (jika jantan) atau lebih sering mandi dan tampak energik. Sementara itu, ketika **anis kembang betina cas** secara penuh, fokus perilakunya akan beralih total ke orientasi pasangan. Ia mungkin akan merespon panggilan jantan dengan gerakan khas seperti menjulurkan ekor atau membuka sayap sedikit ke samping (display).
Jika tujuannya adalah perkawinan, perkenalkan betina dengan jantan yang juga dalam kondisi prima. Proses perkenalan harus dilakukan secara bertahap. Jangan langsung menyatukan. Pemantauan wajib dilakukan untuk memastikan tidak terjadi perkelahian agresif yang justru dapat mencederai salah satu atau kedua burung. Pengujian coba kawin idealnya dilakukan setelah kedua burung menunjukkan tanda-tanda saling menerima, biasanya ditandai dengan jantan yang mulai "nangkring" mendekati betina tanpa dihalau kasar.
Kesabaran adalah kunci dalam mengelola anis kembang betina cas. Perubahan pakan dan lingkungan yang mendadak bisa memicu kemunduran birahi. Pertahankan rutinitas yang stabil sambil secara periodik meningkatkan asupan nutrisi pemicu. Dengan manajemen yang tepat, peluang keberhasilan dalam penangkaran atau sekadar menjaga kesehatan optimal burung kesayangan Anda akan meningkat drastis.