Anakan burung anis, baik itu Anis Merah (Punglor Merah) maupun Anis Kembang, merupakan fase yang sangat rentan namun menentukan kualitas burung di masa depan. Keberhasilan dalam memelihara anakan ini memerlukan ketelatenan, pengetahuan nutrisi yang tepat, dan lingkungan yang steril. Bagi para penghobi burung kicau, melihat anakan tumbuh sehat adalah kepuasan tersendiri.
Ilustrasi Anakan Burung Anis yang sedang menunggu suapan.
Periode emas perawatan anakan burung anis berlangsung sejak mereka menetas (usia 0 hari) hingga mereka mulai bisa makan sendiri (sekitar 18-25 hari, tergantung spesies). Pada fase ini, suhu tubuh anakan belum stabil, sehingga mereka sangat bergantung pada kehangatan induk atau inkubator buatan. Jika induk tidak mampu merawat, peran manusia sangat vital.
Pakan yang umum digunakan adalah kroto segar yang dicampur sedikit bubur nasi atau voer halus yang dicampur air hangat (tekstur harus seperti bubur kental, bukan cair). Penting untuk memastikan kotoran anakan berwarna putih kekuningan dan tidak terlalu encer. Kotoran yang gelap atau berlendir adalah tanda bahaya nutrisi yang kurang tepat.
Ada dua pendekatan utama dalam memelihara anakan anis: dibiarkan bersama induknya atau diambil untuk di-foster (diberi makan oleh manusia). Jika induk sangat agresif dalam merawat, membiarkannya lebih baik. Namun, jika induk sering meninggalkan sarang atau kualitas induk diragukan, foster adalah pilihan terbaik untuk memaksimalkan tingkat kelangsungan hidup.
Ketika melakukan foster, pastikan Anda menggunakan tusuk gigi atau pipet kecil untuk memasukkan pakan tepat ke dalam mulut anakan. Jangan memaksa pakan masuk terlalu dalam ke tenggorokan, karena risiko tersedak sangat tinggi. Perhatikan betul posisi mulut anakan; mereka secara naluriah akan membuka mulut lebar-lebar saat merasakan getaran atau suara mendekat.
Kebersihan adalah benteng pertahanan utama melawan penyakit. Wadah pakan harus dicuci bersih setiap kali selesai digunakan, dan area sarang atau inkubator harus diganti alasnya setiap hari. Kandang atau kotak inkubator harus terhindar dari angin langsung dan jauh dari sumber penyakit seperti tikus atau serangga.
Suhu ideal untuk anakan anis yang baru menetas berkisar antara 30 hingga 32 derajat Celsius. Ini bisa dicapai menggunakan lampu bohlam kecil atau penghangat khusus yang diletakkan di luar kotak inkubator, memastikan panas menyebar merata tanpa membakar kulit sensitif mereka. Ketika anakan mulai tumbuh bulu sayapnya (sekitar usia dua minggu), suhu bisa diturunkan perlahan menjadi 28 derajat Celsius.
Sekitar usia 15 hari, anakan anis mulai menunjukkan ketertarikan pada tekstur yang lebih kasar. Ini adalah momen emas untuk memperkenalkan voer halus yang sudah dicampur sedikit lebih banyak air (tekstur mulai seperti pasta kental). Setelah itu, secara bertahap, kurangi kadar airnya. Latih mereka untuk mematuk pakan yang Anda sediakan di wadah kecil.
Proses penyapihan yang berhasil adalah kunci membentuk burung dewasa yang mandiri dan sehat. Sabar dalam proses ini akan membuahkan hasil berupa burung anis yang gacor dan memiliki fisik prima karena nutrisi optimal sejak dini.